79 Juta Rumah Tangga Disebut Akan Dapat Diskon Listrik, Bahlil: Saya Belum Tahu

3 Min Read

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan belum mengetahui secara resmi adanya rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% untuk periode Juni hingga Juli 2025. Ia mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada laporan yang diterimanya terkait kebijakan tersebut.

Menurut Bahlil, setiap kebijakan strategis pemerintah, terutama yang menyangkut subsidi atau bantuan kepada masyarakat, seharusnya terlebih dahulu dikoordinasikan dengan kementeriannya.

- Advertisement -

“Saya belum bisa memastikan apakah rencana ini sudah dibahas oleh tim teknis. Yang jelas, sampai hari ini belum ada informasi resmi yang saya terima,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM pada Senin (27/5/2025).

Gagasan mengenai pemotongan tarif listrik tersebut awalnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Program ini direncanakan akan menjangkau sekitar 79,3 juta rumah tangga dengan kapasitas listrik di bawah 1.300 VA.

Bahlil menegaskan, pihaknya akan melakukan kajian mendalam terlebih dahulu sebelum mengambil sikap, demi memastikan bahwa kebijakan ini benar-benar menguntungkan masyarakat tanpa membebani keuangan negara. “Kami tentu akan mengkaji hal ini. Kepentingan rakyat menjadi prioritas, tapi kami juga harus memperhitungkan dampaknya terhadap anggaran negara,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa segala bentuk subsidi perlu dikomunikasikan secara intensif antara Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan instansi terkait lainnya. Setelah melalui proses koordinasi, barulah kebijakan tersebut bisa disampaikan ke PT PLN (Persero) selaku pelaksana teknis.

- Advertisement -

Menariknya, PLN pun dikabarkan belum menerima pemberitahuan resmi. Saat ditanya langsung, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang berada di samping Bahlil saat konferensi pers, membenarkan bahwa belum ada surat atau dokumen dari Kementerian ESDM mengenai program diskon tersebut. “Belum,” jawab Darmawan singkat setelah ditanya oleh Bahlil.

Perlu dicatat, ini bukan kali pertama pemerintah menerapkan diskon tarif listrik. Sebelumnya, pada Januari hingga Februari 2025, potongan serupa diberikan kepada 81,4 juta pelanggan PLN dengan daya listrik maksimal 2.200 VA. Program tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi.

Airlangga menjelaskan bahwa stimulus semacam ini sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal kedua yang bertepatan dengan musim libur sekolah dan pencairan gaji ke-13.

“Kita ingin memanfaatkan periode ini untuk mendorong konsumsi rumah tangga, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Airlangga dalam keterangan pers tertanggal Minggu (25/5/2025).

Ia berharap kebijakan tersebut mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada pada kisaran 5% meskipun tidak ada momen besar seperti Natal atau Tahun Baru dalam periode tersebut.

Share This Article