Investor asing tercatat melakukan aksi jual besar-besaran terhadap saham perbankan pelat merah selama periode Senin hingga Kamis (14–17 April 2025). Berdasarkan data RTI yang dirilis Minggu (20/4/2025), total nilai penjualan saham bank BUMN oleh investor asing mencapai sekitar Rp2,7 triliun dalam empat hari perdagangan tersebut.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi yang paling banyak dilepas asing, dengan nilai penjualan mencapai Rp1,7 triliun. Angka ini jauh melampaui penjualan saham BUMN perbankan lainnya, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Secara rinci:
- Saham BNI dilepas asing sebesar Rp570,1 miliar
- Saham BRI dijual senilai Rp449,4 miliar
- Saham BRIS dilego senilai Rp13,9 miliar
Di tengah tren aksi jual ini, justru saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menarik minat investor asing. Dalam periode yang sama, saham BBCA diborong asing senilai Rp131,2 miliar, menjadikannya sebagai salah satu saham dengan net buy tertinggi oleh asing.
Saham Bank Pelat Merah Kompak Melemah
Aksi jual masif tersebut turut menekan harga saham bank-bank pelat merah pada penutupan perdagangan Kamis (17/4/2025). Berikut pergerakan harga saham bank BUMN:
- Saham Bank Mandiri (BMRI) turun 0,65% atau 30 poin ke level Rp4.600
- Saham BRI (BBRI) melemah 0,27% atau 10 poin ke Rp3.640
- Saham BNI (BBNI) turun lebih dalam 1,46% atau 60 poin ke Rp4.040
Sementara itu, saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) justru mencatatkan penguatan signifikan sebesar 4,47% atau naik 110 poin ke Rp2.570. Saham BCA (BBCA) juga ikut menguat, naik 0,29% atau 25 poin ke level Rp8.500.
Fenomena pelepasan saham bank BUMN oleh asing ini menandakan adanya pergeseran strategi investasi asing di tengah dinamika global dan tekanan eksternal yang masih tinggi, termasuk dari kebijakan tarif dan arah suku bunga global.