Saham Antam (ANTM) Melejit 7,46%, Asing Borong Rp 746 Miliar dalam Dua Pekan

2 Min Read

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak signifikan sebesar 7,46% ke level Rp 2.090 per saham pada penutupan perdagangan Senin, 21 April 2025. Lonjakan ini disertai lonjakan volume transaksi, dengan total saham yang diperdagangkan mencapai 319,93 juta lembar dalam 48.350 kali transaksi dan nilai mencapai Rp 650,05 miliar.

Investor asing tampak agresif mengakumulasi saham Antam. Tercatat, net buy asing pada perdagangan kemarin mencapai Rp 172 miliar. Sejak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tajam pada 8 April 2025, saham ANTM menjadi yang paling diburu asing. Dalam periode 9–21 April 2025, akumulasi pembelian asing atas saham Antam tercatat menembus Rp 746 miliar — tertinggi di antara seluruh emiten.

Sebagai perbandingan, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menempati posisi kedua dalam daftar incaran asing dengan net buy sebesar Rp 206,9 miliar.

Dari sisi harga, saham Antam telah menguat signifikan sebesar 49,3% sejak penutupan perdagangan 8 April hingga 21 April 2025.

Didukung Reli Harga Emas

Kenaikan tajam saham Antam tak lepas dari reli harga emas dunia yang terus mencetak rekor baru di tengah ketidakpastian global, termasuk tensi perang tarif. Mirae Asset Sekuritas menilai Antam menjadi salah satu saham unggulan yang patut dicermati dalam kondisi saat ini.

“Harga komoditas emas sedang dalam tren naik, dan ini menjadi katalis positif bagi kinerja emiten seperti Antam yang memiliki eksposur besar pada tambang emas,” ujar Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto.

Menurut Rully, tren penguatan harga emas diperkirakan akan berlanjut dalam jangka pendek. Hal ini membuat saham-saham berbasis komoditas logam mulia, seperti ANTM, masih layak dikoleksi oleh investor.

“Untuk jangka pendek, emas dan saham-saham terkait, seperti Antam, masih sangat menarik dari sisi potensi capital gain,” tutupnya.

Share This Article