IHSG Berpotensi Uji Level 6.600, Saham Energi dan Emas Jadi Penggerak Utama

3 Min Read

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya ke rentang resistance baru di level 6.550–6.600 pada perdagangan hari ini, Rabu (23/4/2025). Proyeksi ini mengacu pada penutupan IHSG yang berhasil menembus level 6.500 pada Selasa (22/4/2025), didorong oleh pergerakan saham-saham sektor energi dan emas.

Saham Energi dan Emas Kerek IHSG

Menurut Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, penutupan IHSG di atas 6.500 mengindikasikan pelebaran positive slope pada indikator MACD, meski indikator Stochastic RSI menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought).

“Pergerakan IHSG diperkirakan akan menguji area 6.550–6.600 hari ini, didorong oleh saham-saham energi dan gold-related stocks,” ujarnya dalam riset harian yang dirilis Rabu pagi.

Kenaikan harga emas global disebut menjadi katalis utama penguatan saham-saham berbasis emas. Di sisi lain, saham-saham energi mendapat dukungan dari beberapa faktor, antara lain:

  • Rebound harga minyak akibat sanksi terhadap Iran.
  • Prospek meningkatnya permintaan batu bara seiring ekspektasi meredanya perang dagang antara AS dan China.
  • Sentimen pembagian dividen dengan yield tinggi yang menarik bagi investor.

Sentimen Global: Wall Street Rebound dan Isu De-eskalasi Tarif

IHSG juga mendapat dorongan dari rebound indeks-indeks utama di Wall Street yang menguat lebih dari 2,5% pada perdagangan Selasa (22/4/2025). Valdy menyebut, penguatan ini dipicu oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang memberi sinyal bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan China kemungkinan besar akan mereda dalam waktu dekat.

Menurutnya, pasar menilai bahwa tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh kedua negara tidak akan berlangsung lama, karena AS berupaya mendorong negosiasi damai dengan China. Hal ini juga mendorong koreksi harga emas sebesar 0,17% ke level US$3.419 per troy ounce, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih tertahan di kisaran 4,4%.

Ketegangan Politik di AS Jadi Sorotan

Valdy juga menyoroti risiko politik domestik AS, khususnya ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Gubernur The Fed, Jerome Powell. Meningkatnya spekulasi mengenai pemecatan Powell dan sejumlah pejabat tinggi The Fed berpotensi memicu kekhawatiran pasar atas independensi kebijakan moneter AS.

“Pasar masih menanti kepastian lebih lanjut, baik dari perkembangan perang dagang maupun stabilitas politik di AS,” tuturnya.

Saham Pilihan Hari Ini

Untuk perdagangan Rabu ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham berikut sebagai pilihan utama:

  • BMRI (Bank Mandiri)
  • BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
  • SMGR (Semen Indonesia)
  • INKP (Indah Kiat Pulp & Paper)
  • UNVR (Unilever Indonesia)

Valdy juga menyarankan investor mencermati peluang re-entry pada saham-saham perbankan besar yang sedang menguji level support pasca tanggal cum dividen.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article