Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatat lonjakan signifikan sebesar 4,91% ke level Rp1.495 pada perdagangan Kamis (24/4/2025), dengan investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp19,3 miliar.
Kinerja UNVR di pasar modal sepanjang pekan ini juga terpantau solid. Sahamnya berhasil bertahan di zona hijau selama lima hari berturut-turut, mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 13,26%.
Namun jika ditarik dalam jangka panjang, kondisi saham UNVR masih mencerminkan tekanan. Dalam setahun terakhir, saham ini tercatat anjlok 37,45%, dan bahkan telah merosot sekitar 80% dalam lima tahun terakhir.
Strategi Pemulihan Kinerja
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengakui penurunan harga saham UNVR merupakan refleksi dari kinerja bisnis yang belum optimal selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya, tren tersebut bukan fenomena sesaat, melainkan akumulasi dari hasil operasional dalam jangka menengah hingga panjang.
“Kami menyadari bahwa ada tantangan besar dalam lima tahun terakhir. Namun kami telah memulai langkah-langkah strategis sejak akhir tahun lalu untuk memperbaiki fundamental perusahaan,” ujar Benjie seperti dikutip dari Antara.
Dalam laporan keuangan kuartal I/2025, Unilever Indonesia mencatat laba bersih sebesar Rp1,2 triliun, turun 14,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), namun melonjak 244,7% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/qoq).
Komitmen Dividen 100% Tetap Berlanjut
Meski tengah menghadapi tekanan kinerja, Unilever Indonesia tetap mempertahankan kebijakan pembagian dividen 100% dari laba bersih. Direktur Keuangan Neeraj Lal menyatakan bahwa strategi ini bertujuan menjaga kepercayaan investor dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
“Investor dapat mengharapkan pembagian dividen 100% pada tahun 2025. Kami berkomitmen penuh untuk menjaga distribusi dan konsistensi kebijakan ini,” tegas Neeraj.
Untuk tahun buku 2023, Unilever Indonesia membagikan dividen total sebesar Rp5,34 triliun atau Rp140 per saham—terdiri dari dividen interim Rp63 per saham dan dividen final Rp77 per saham. Menariknya, total dividen itu melebihi laba bersih 2023 yang sebesar Rp4,8 triliun.
Sementara itu, untuk tahun buku 2024, perseroan telah menggelontorkan dividen interim senilai Rp1,56 triliun atau Rp41 per saham, yang telah dibayarkan pada 19 Desember 2024. Sepanjang tahun lalu, UNVR mencetak laba bersih Rp3,36 triliun, lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya.