CIMB Niaga Pilih Bentuk Bank Baru untuk Spin Off Unit Syariah, Siap Meluncur 2026

2 Min Read

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akhirnya mengungkap strategi mereka terkait kewajiban pemisahan unit usaha syariah. Alih-alih mengonversi unit yang sudah ada, CIMB Niaga memutuskan untuk mendirikan entitas baru yang akan menjalankan operasional sebagai bank umum syariah (BUS).

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Minggu (28/4), CIMB Niaga mengumumkan akan bekerja sama dengan PT Commerce Kapital untuk membentuk PT Bank CIMB Niaga Syariah. Jika semua proses berjalan sesuai rencana, bank syariah tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada 4 Mei 2026.

Meski menggandeng mitra, CIMB Niaga tetap akan memegang kendali penuh dengan kepemilikan saham sebanyak 5,99 miliar lembar. Sementara itu, Commerce Kapital hanya memiliki sekitar 1.500 saham.

Keputusan mendirikan BUS ini didorong oleh ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan spin off bagi unit syariah dengan aset mencapai Rp50 triliun. CIMB Niaga telah memenuhi ambang batas tersebut.

Langkah spin off ini juga dipandang sebagai upaya untuk membentuk entitas yang lebih fokus dan adaptif terhadap strategi bisnis, tanpa melepaskan sinergi dengan perusahaan induk. Hal ini selaras dengan regulasi yang berlaku dan mendukung konsolidasi dalam Kelompok Usaha Bank (KUB).

Ke depan, CIMB Niaga Syariah akan beroperasi dalam satu kelompok usaha bersama induknya, dan dapat menawarkan produk serta layanan yang serupa, sesuai dengan persetujuan dari OJK. Kolaborasi ini diyakini akan memperkuat struktur bisnis dan mendongkrak pertumbuhan modal CIMB Niaga Syariah.

Rencana ini akan dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 26 Juni 2025. Setelah itu, perseroan akan mengajukan izin prinsip pendirian BUS ke OJK pada 31 Juli 2025, disusul pengajuan izin ke Bank Indonesia pada 27 Oktober 2025.

Share This Article