Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan pada awal pekan ini, ditopang kinerja positif saham berkapitalisasi besar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,66% atau naik 44,05 poin ke posisi 6.722,96 pada perdagangan Senin, 28 April 2025.
Sepanjang sesi, IHSG dibuka di level 6.716,21 dan sempat menyentuh titik tertingginya di 6.738,35. Sebanyak 379 saham tercatat menguat, 221 saham melemah, dan 209 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa menyentuh Rp11.678 triliun.
DSSA, BBRI, dan BBCA Memimpin Kenaikan
Saham berkapitalisasi besar yang menjadi motor penggerak IHSG hari ini di antaranya:
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melonjak 6,15% ke Rp44.850 per saham,
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 2,67% ke Rp3.840,
- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 2,03% ke Rp8.775 per saham.
Saham UNVR dan TPIA Tekan Indeks
Di sisi lain, beberapa saham big cap yang melemah antara lain:
- PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) turun 4,86% menjadi Rp1.655,
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TPIA) melemah 1,54% ke Rp2.560 per saham.
Daftar Top Gainers dan Top Losers Hari Ini
Saham-saham dengan kenaikan terbesar (top gainers) dipimpin oleh:
- PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF), naik 33,33% ke Rp168,
- PT Remala Abadi Tbk. (DATA), meningkat 24,76% ke Rp1.310.
Adapun saham-saham yang membukukan pelemahan terbesar (top losers) adalah:
- PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL), anjlok 14,91% menjadi Rp388,
- PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO), turun 14,53% ke Rp159 per saham.
Proyeksi Pergerakan IHSG Selanjutnya
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengungkapkan bahwa IHSG sempat ditutup menguat 0,68% ke 6.724,46 pada sesi pertama perdagangan.
Menurut Valdy, secara teknikal, penguatan ini ditandai dengan terbentuknya positive slope pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), meskipun Stochastic RSI tetap berada di area overbought.
“Dengan kondisi teknikal saat ini, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 6.700–6.750 pada sesi kedua perdagangan,” ujarnya.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.