Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT), mencatatkan kinerja solid sepanjang kuartal I/2025 dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, BWPT meraup pendapatan usaha sebesar Rp1,27 triliun, naik 35,64% dibandingkan Rp943,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan BWPT per Maret 2025 sebagian besar disumbang oleh penjualan minyak kelapa sawit (CPO) senilai Rp1,11 triliun, penjualan inti kernel Rp147,46 miliar, serta tandan buah segar (TBS) Rp13,08 miliar. Di sisi lain, beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp904,24 miliar dari Rp666,16 miliar. Meski demikian, laba usaha perusahaan tetap tumbuh menjadi Rp292,70 miliar dari sebelumnya Rp182,88 miliar.
BWPT juga berhasil mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp68,74 miliar, melonjak 44,74% dibandingkan Rp47,49 miliar pada kuartal I/2024.
Direktur Utama BWPT, Henderi Djunaidi, menyatakan bahwa pertumbuhan laba dan EBITDA mencerminkan stabilitas kinerja operasional perseroan. Ia juga mengungkapkan bahwa beban bunga BWPT turun sebesar 18% berkat menurunnya utang ke bank dan lembaga keuangan lainnya.
“Secara operasional, kami mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan pada tanaman dan unit pengolahan, berkat implementasi program intensifikasi dan efisiensi proses produksi,” jelas Henderi dalam siaran pers, Selasa (29/4/2025).
Guna memperkuat pertumbuhan berkelanjutan, BWPT tengah membangun perluasan pabrik (extension plant) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang dijadwalkan beroperasi mulai kuartal II/2025. Henderi menegaskan bahwa BWPT akan tetap mengedepankan strategi pertumbuhan organik melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi, namun tetap membuka peluang pertumbuhan anorganik bila dinilai mampu memberikan nilai tambah optimal bagi pemegang saham.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan, BWPT juga meraih tambahan satu sertifikat dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada kuartal I/2025, sehingga kini mengantongi total empat sertifikat RSPO. Perseroan pun aktif dalam penilaian Carbon Disclosure Project (CDP), dengan hasil meraih peringkat B untuk kategori CDP Forest dan peringkat C untuk CDP Climate, menegaskan dedikasi BWPT terhadap transparansi dan pengelolaan dampak lingkungan secara bertanggung jawab.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen BWPT dalam memperkuat penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis, termasuk lewat program konservasi keanekaragaman hayati, peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan, serta penguatan tata kelola perusahaan yang berintegritas dan berkelanjutan.