Calon emiten sektor kesehatan, PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) atau dikenal sebagai DKH Hospitals Group, resmi menetapkan harga penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp132 per saham. Lewat aksi korporasi ini, perseroan berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp69,90 miliar.
DKHH, yang merupakan jaringan rumah sakit milik keluarga Umar Wirahadikusumah—Wakil Presiden RI periode 1983–1988—melepas sebanyak 530 juta saham ke publik. Jumlah tersebut setara dengan 20,78% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga Rp132 per saham, DKHH mengantongi pendanaan yang signifikan untuk mendorong ekspansi layanan kesehatannya.
Berdasarkan prospektus, harga IPO DKHH mencerminkan rasio price to earning (PER) sebesar 34,02 kali dan rasio price to book value (PBV) sebesar 2,07 kali. Angka tersebut mengacu pada kinerja laba bersih hingga 31 Oktober 2024. Sekretaris Perusahaan DKHH, Hery Akhyar, menyebut valuasi ini masih tergolong menarik bila dibandingkan rata-rata PER dan PBV emiten sejenis di Bursa Efek Indonesia, yang masing-masing mencapai 231,02 kali dan 2,22 kali.
“Jadi, valuasi saham DKHH cukup atraktif dibanding perusahaan sejenis yang sudah tercatat di BEI,” ujar Hery dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).
Mayoritas dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengembangan rumah sakit DKHH di Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar Rp40,76 miliar akan digunakan untuk membangun gedung lima lantai yang akan dilengkapi fasilitas poliklinik, rawat inap eksekutif, serta kelas rawat inap standar. Saat ini, utilisasi poliklinik RS DKH Cibadak sudah mencapai 80%, sementara layanan rawat inap eksekutif mencapai 82%.
Selain pembangunan gedung, sekitar Rp3,62 miliar akan dialokasikan untuk pengadaan peralatan medis, termasuk CT-Scan, serta peralatan non-medis. Dana sebesar Rp612 juta juga akan digunakan untuk renovasi fasilitas. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk biaya pemasaran dan pembelian obat melalui mekanisme purchase order (PO).
Sebagai tambahan dari penerbitan saham, DKHH juga menerbitkan maksimal 265 juta Waran Seri I, setara dengan 13,12% dari total saham disetor penuh pada saat IPO. Waran ini memiliki rasio penerbitan 2:1 dan harga pelaksanaan Rp155 per waran. Jika seluruh waran dieksekusi, DKHH berpotensi meraih tambahan modal hingga Rp41,07 miliar.
Penawaran umum saham DKHH berlangsung mulai Jumat (2/5/2025) hingga Selasa (6/5/2025). Pencatatan saham dan waran dijadwalkan pada Kamis (8/5/2025) di Bursa Efek Indonesia. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT MNC Sekuritas.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.