Harga Bitcoin Bersiap Bullish Lagi Setelah Golden Cross, Didukung Downgrade Utang AS oleh Moody’s

3 Min Read

Pasar kripto kembali menunjukkan pergerakan positif dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) mencatat kenaikan signifikan di tengah antisipasi fase bullish berikutnya setelah terbentuknya pola golden cross, yang diperkuat oleh sentimen negatif terhadap utang Amerika Serikat menyusul penurunan peringkat kredit oleh lembaga Moody’s.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada Senin (19/5/2025) pukul 07.00 WIB, kapitalisasi pasar kripto global tercatat turun 1,97% menjadi US$3,33 triliun. Meski demikian, Bitcoin masih bertahan di level tinggi. Dalam 24 jam terakhir, BTC terkoreksi 3,12% dan diperdagangkan di kisaran US$106.408 per koin atau sekitar Rp1,75 miliar (kurs Rp16.494).

- Advertisement -

Sementara itu, Ethereum (ETH) menguat 0,9% menjadi US$2.501, dan Binance Coin (BNB) naik 1,92% ke level US$652 per koin, mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap kelanjutan tren bullish kripto.

Dikutip dari CoinDesk, Bitcoin kembali membentuk pola teknikal yang menyerupai pergerakan akhir 2024, saat harga melonjak dari US$70.000 ke atas US$100.000. Kenaikan saat itu dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kondisi fiskal AS. Kini, pola serupa muncul, seiring dengan potensi konfirmasi golden cross berdasarkan analisis TradingView.

Golden cross adalah sinyal teknikal klasik yang terjadi ketika rata-rata pergerakan harga 50 hari (50-day SMA) melampaui rata-rata 200 hari (200-day SMA). Ini sering diartikan sebagai tanda tren naik yang solid dan berkelanjutan. Meski tidak selalu akurat, sinyal kali ini dianggap penting karena muncul tak lama setelah terbentuknya death cross, yang kini dinilai sebagai bear trap oleh analis pasar.

- Advertisement -

Fenomena serupa juga terjadi pada periode Agustus–Oktober 2024. Saat itu, Bitcoin sempat anjlok ke US$50.000 sebelum pulih dengan cepat usai terbentuknya golden cross, lalu menembus US$70.000 pada awal November. BTC bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$109.000 pada Januari 2025.

Pergerakan harga sejak awal April 2025 menunjukkan kemiripan pola, membuka kemungkinan bahwa Bitcoin bersiap memasuki reli berikutnya. Namun, analis tetap mengingatkan bahwa pola teknikal harus dilihat dalam konteks makroekonomi untuk menghindari ekspektasi berlebihan.

Salah satu katalis utama datang dari Moody’s, yang resmi menurunkan peringkat kredit pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1 pada Jumat (17/5/2025). Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap utang nasional yang telah melampaui US$36 triliun. Pasar obligasi AS pun mulai mencerminkan risiko fiskal tersebut melalui lonjakan imbal hasil (yield), menandakan meningkatnya sovereign premium yang biasanya mendorong investor mencari lindung nilai seperti Bitcoin.

Dengan latar belakang kombinasi faktor teknikal dan makro yang mendukung, pasar kripto—terutama Bitcoin—berpeluang besar melanjutkan fase kenaikannya dalam waktu dekat.

Share This Article