Nilai tukar rupiah berhasil menutup perdagangan hari Senin (19/5) dengan penguatan tipis setelah sempat melemah sepanjang hari. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp16.434 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,07% dibanding posisi penutupan akhir pekan lalu di Rp16.445 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia hingga pukul 15.00 WIB menunjukkan tren yang bervariasi. Di sisi pelemahan, peso Filipina mencatat depresiasi terdalam setelah melemah 0,1%. Disusul oleh dolar Taiwan yang turun 0,09%, kemudian dolar Hong Kong melemah 0,07%, dan ringgit Malaysia turun tipis 0,02%.
Yuan China juga terpantau sedikit tertekan, dengan penurunan sangat tipis sebesar 0,001% terhadap dolar AS.
Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan paling signifikan di kawasan, melesat hingga 0,73%. Won Korea Selatan menyusul dengan penguatan 0,7%, diikuti yen Jepang yang terapresiasi 0,56%.
Mata uang lain yang juga mencatat penguatan adalah dolar Singapura yang naik 0,38% serta rupee India yang menguat 0,13%.
Pergerakan campuran mata uang Asia ini mencerminkan dinamika pasar keuangan global yang masih fluktuatif, dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti arah kebijakan moneter AS serta sentimen investor terhadap aset berisiko.