BI Turunkan Suku Bunga Jadi 5,5%, BNI Sambut Positif dan Prediksi Penurunan Lanjutan

2 Min Read

Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Kebijakan tersebut diumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar pada 20–21 Mei 2025. Langkah ini dinilai sejalan dengan kondisi makroekonomi saat ini dan mendapat respons positif dari kalangan perbankan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyambut keputusan ini dengan optimisme. Chief Economist BNI, Leo Putera Rinaldy, menyebut penurunan ini sesuai dengan proyeksi internal bank.

- Advertisement -

“Kami menilai langkah BI sudah sejalan dengan ekspektasi kami, dan kami menyambut baik keputusan ini,” ujarnya, Kamis (22/5/2025), dikutip dari Antara.

Leo menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang menjadi latar belakang penurunan suku bunga ini, yaitu stabilnya nilai tukar rupiah, terkendalinya inflasi sesuai target BI, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Tak hanya menurunkan suku bunga, BI juga melonggarkan kebijakan makroprudensial guna memperkuat likuiditas di sektor perbankan. Hal ini dilakukan sebagai respons atas melambatnya pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

- Advertisement -

“Dengan penurunan BI-Rate ini, kami memperkirakan suku bunga Surat Berharga Rupiah Indonesia (SRBI) akan turut menurun, dari posisi terakhir yang berada di level 6,47% untuk tenor 12 bulan,” jelas Leo.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemangkasan suku bunga acuan dapat berdampak pada penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), seiring dengan potensi aliran dana asing yang masuk serta pergeseran dana dari SRBI yang jatuh tempo ke instrumen obligasi pemerintah.

Rupiah diperkirakan tetap stabil selama tekanan global tidak meningkat signifikan. Selain itu, berkurangnya permintaan valuta asing setelah musim pembayaran dividen dan kewajiban utang pada April–Mei juga mendukung kestabilan nilai tukar.

“Kami melihat adanya peluang penurunan bunga perbankan dalam waktu dekat, dimulai dari penurunan bunga dana, yang kemudian diikuti oleh penurunan bunga kredit,” tambahnya.

Sebagai informasi, selain BI-Rate yang kini berada di level 5,5%, suku bunga deposit facility juga dipangkas 25 bps menjadi 4,75%, dan suku bunga lending facility menjadi 6,25%. Langkah ini menunjukkan sikap BI yang lebih akomodatif dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

Share This Article