Pemerintah Finalisasi Holding Investasi Danantara Indonesia Kelola Dana Rp170 Triliun, Targetkan Sektor Strategis

4 Min Read

Pemerintah tengah menuntaskan pembentukan Holding Investasi Danantara Indonesia, yang rencananya akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Holding ini dipastikan akan mengelola dana besar senilai Rp170 triliun, bersumber dari dividen tahunan BUMN yang akan diinvestasikan untuk mendorong sektor-sektor strategis.

Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa pengelolaan dana tersebut dilakukan di bawah kendali Danantara Investment Management yang dipimpin oleh Pandu Sjahrir.

- Advertisement -

“Saya berkomitmen kepada Presiden [Prabowo Subianto] agar dividen Rp170 triliun setiap tahun dapat diinvestasikan oleh Mas Pandu melalui Danantara Investment Management,” ungkap Dony, Rabu (21/5/2025).

Dony menegaskan bahwa aktivitas investasi Danantara tidak akan mengganggu kinerja operasional BUMN, karena holding investasi dan holding operasional dibedakan secara kelembagaan.

“Risiko investasi tidak akan menyeret BUMN karena ada dua entitas berbeda: Danantara Asset Management untuk operasional dan Danantara Investment Management untuk investasi,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa investasi Danantara tidak menggunakan dana pihak ketiga dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sehingga kekhawatiran mengenai pemanfaatan dana publik secara tidak tepat tidak berdasar.

Sebelumnya, Managing Director Finance Danantara, Arief Budiman, menegaskan dividen BUMN yang dikelola akan difokuskan untuk investasi di sektor produktif seperti ketahanan energi dan pangan, manufaktur berteknologi tinggi, serta kesehatan dan pendidikan.

- Advertisement -

“Investasi harus diarahkan pada sektor yang meningkatkan produktivitas, itulah esensi pentingnya investasi ini,” ujarnya.

Penunjukan Holding Investasi dan Struktur Kepemilikan

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengonfirmasi pemerintah telah menunjuk satu perusahaan pelat merah sebagai Holding Investasi Danantara Indonesia. Perusahaan tersebut, yang belum diumumkan namanya secara resmi, sudah lama bergerak di bidang investasi dan akan beroperasi di bawah Danantara.

“Saya sudah tanda tangan, mudah-mudahan prosesnya selesai dalam 1-2 minggu,” kata Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (21/5/2025).

Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2025, pembentukan Holding Operasional dan Investasi dapat dilakukan melalui pembentukan entitas baru atau penunjukan perusahaan yang sudah ada.

Holding Investasi diberi kewenangan untuk mengelola investasi, memberdayakan aset demi peningkatan nilai, dan menjalankan tugas lain sesuai mandat Menteri BUMN atau Danantara.

Secara kepemilikan saham, pemerintah melalui Kementerian BUMN memegang 1% saham seri A Dwiwarna dengan hak istimewa, sementara Danantara memegang 99% saham seri B.

Rencana Kerja Sama Joint Fund dengan Jepang, China, dan Malaysia

CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengumumkan rencana penandatanganan kerja sama joint fund dengan Jepang, China, dan Malaysia dalam 2-3 minggu ke depan. Namun, Rosan belum merinci apakah kerja sama tersebut akan dilakukan secara individual dengan masing-masing negara atau secara kolektif.

“Mungkin dalam waktu 2 atau 3 minggu ke depan kita akan menandatangani joint fund dengan Jepang, China, dan Malaysia,” ujar Rosan pada acara DBS Asian Insights Conference, Jakarta (21/5/2025).

Rosan juga mengungkap ada dua negara lain yang sedang dalam tahap pembicaraan kerja sama joint fund, meski identitas negara tersebut belum dipublikasi.

Menurut Rosan, inisiatif joint fund ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi investasi di Indonesia.

Komitmen Investasi Qatar dan Prioritas Nasional

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, membeberkan fokus investasi dari Qatar yang muncul setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Doha.

Dalam lawatan tersebut, Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, menyatakan komitmen investasi sebesar US$2 miliar (sekitar Rp33,4 triliun dengan kurs Rp16.700 per dolar AS).

Dana besar ini akan dikelola melalui kerja sama proyek bersama Danantara untuk mendukung prioritas pembangunan nasional di sektor strategis.

Share This Article