Mitratel Siapkan Capex Rp5,3 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis Menara di 2025

3 Min Read

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), yang dikenal dengan nama Mitratel, telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp5,3 triliun untuk tahun 2025. Langkah ini diambil untuk merespons prospek pertumbuhan sektor menara telekomunikasi yang diperkirakan akan meningkat sebesar 1,8% secara tahunan.

Hendra Purnama, Sekretaris Perusahaan MTEL, menyampaikan bahwa dana investasi tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan. Penggunaannya difokuskan pada penguatan infrastruktur serta pengembangan usaha baik secara organik maupun melalui akuisisi.

- Advertisement -

Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pada Jumat (23/5), Hendra mengungkapkan bahwa selama kuartal pertama 2025, Mitratel berhasil menambah 391 tenant baru, sehingga total tenant yang dikelola mencapai 60.259.

Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan tambahan 2.500 tenant lagi. Untuk infrastruktur jaringan fiber optik, Mitratel telah membangun 2.525 kilometer jaringan baru yang dapat ditagih, dengan total panjang fiber mencapai 63.631 kilometer per akhir Maret 2025. Selain itu, perusahaan juga menambah 189 menara baru, menjadikan total menara yang dikelola secara nasional mencapai 39.593 unit.

Pada penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025), saham MTEL tercatat di harga Rp645, turun tipis 0,77% atau Rp5 dibandingkan hari sebelumnya.

- Advertisement -

Secara keuangan, MTEL mencatat laba bersih sebesar Rp526 miliar pada kuartal I 2025, meningkat 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY), meskipun mengalami penurunan 9% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ). Pendapatan perusahaan juga tumbuh 1,4% YoY, mencapai Rp2,262 triliun.

Dari sisi operasional, Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah tenant menjadi 60.259, atau tumbuh 4% YoY dan 1% QoQ. Jumlah menara meningkat menjadi 39.593 unit (naik 4% YoY), dan panjang jaringan fiber optik mencapai 63.631 kilometer (melonjak 48% YoY dan 5% QoQ). Hingga akhir 2025, perusahaan menargetkan mencapai 62.368 tenant dan 61.039 kilometer jaringan fiber.

Hendra juga menyinggung potensi dampak dari penggabungan XL Axiata (EXCL) dan Smartfren (FREN). Ia menyebutkan bahwa sekitar 1.100 lokasi milik kedua operator dalam portofolio MTEL kemungkinan mengalami tumpang tindih.

Sebanyak 1.000 site berada dalam jarak yang berdekatan dan berpotensi akan dipindahkan, serupa dengan proses saat merger antara Indosat dan Tri. Meski demikian, masih ada sekitar 31.000 menara MTEL yang belum digunakan oleh EXCL, memberikan peluang pertumbuhan tenant ke depan.

Hendra menjelaskan bahwa dari total capex Rp5,3 triliun, sebanyak Rp3 triliun dialokasikan untuk ekspansi organik seperti pembangunan menara dan perluasan jaringan fiber, sementara Rp2,3 triliun sisanya disiapkan untuk ekspansi anorganik, termasuk potensi akuisisi aset strategis dari operator multinasional.

TAGGED:
Share This Article