Trump Ancam Tarif Impor 50% untuk Produk Uni Eropa dan 25% untuk Barang Apple, Kecuali iPhone Buatan Dalam Negeri

3 Min Read

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan ancaman baru terkait kebijakan tarif impor terhadap produk dari Uni Eropa dan beberapa produk Apple. Melalui unggahan di media sosial pada Jumat (23/5/2025), Trump menyatakan akan mengenakan tarif sebesar 50% untuk semua barang asal Uni Eropa, serta tarif 25% untuk produk Apple—kecuali iPhone yang diproduksi di Amerika Serikat.

Keputusan ini muncul di tengah mandeknya pembicaraan perdagangan antara Washington dan Brussels. Trump menegaskan bahwa:

- Advertisement -

“Negosiasi yang berjalan tidak menghasilkan apa-apa. Oleh karena itu, mulai 1 Juni 2025, tarif 50% akan diberlakukan untuk produk Uni Eropa, kecuali jika barang tersebut dibuat di dalam negeri Amerika.” Pernyataan ini dikutip dari platform Truth Social dan dilaporkan oleh Al Jazeera pada Senin (26/5/2025).

Jika benar diterapkan, kebijakan ini akan membuat tarif AS terhadap Uni Eropa lebih tinggi dibandingkan tarif yang dikenakan pada China, yang justru mengalami penurunan tarif menjadi 30% bulan ini sebagai bagian dari upaya membuka dialog dengan Beijing.

Sumber dari pemerintahan Trump menyebutkan bahwa presiden merasa frustrasi karena tidak ada kemajuan dalam negosiasi dengan Uni Eropa, meski pihak Eropa telah menawarkan penghapusan tarif bersama hingga nol persen.

- Advertisement -

Namun Trump tetap bersikeras mempertahankan tarif dasar 10% pada sebagian besar barang impor. Meski penasihatnya menyatakan kebijakan tarif ini bertujuan untuk menekan China sekaligus memperkuat kerja sama dengan sekutu, langkah Trump yang terus mengancam tarif justru terlihat bertentangan dengan tujuan tersebut.

Marcel Fratscher, Kepala German Institute for Economic Research, memperingatkan kemungkinan Uni Eropa akan menghadapi tarif yang lebih tinggi dibandingkan China. Ia bahkan menyarankan agar Eropa mencari aliansi bersama Beijing dan negara lain untuk menghadapi tekanan perdagangan dari Amerika Serikat.

“Strategi Komisi Eropa dan pemerintah Jerman dalam merespons kebijakan perdagangan Trump telah gagal total. Trump menilai sikap ragu-ragu dan kompromi Eropa sebagai tanda kelemahan,” kata Fratscher.

Selain Uni Eropa, Apple juga menjadi sasaran tarif Trump. Perusahaan teknologi asal Cupertino itu, yang masih memproduksi iPhone di Asia, termasuk dalam daftar perusahaan besar AS seperti Amazon dan Walmart yang mendapat tekanan dari pemerintah.

Trump menyatakan kepada CEO Apple Tim Cook bahwa iPhone yang dijual di AS harus dibuat di dalam negeri, jika tidak perusahaan tersebut harus membayar tarif minimal 25%.

Pernyataan Trump ini menarik perhatian karena sebelumnya ia sempat menyatakan bahwa beban tarif akan ditanggung oleh negara pengekspor, padahal kenyataannya tarif ini dibayar oleh importir dan akhirnya diteruskan ke konsumen melalui harga yang lebih tinggi.

Pada hari yang sama, Trump juga mengatakan kepada wartawan di Ruang Oval bahwa tarif serupa akan diberlakukan untuk Samsung dan produsen ponsel pintar lainnya, dengan target penerapan kebijakan pada akhir Juni mendatang.

Share This Article