Bursa saham Amerika Serikat ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (23/5/2025), menandai penurunan mingguan setelah mantan Presiden Donald Trump kembali mengguncang pasar dengan usulan tarif 50% terhadap barang-barang impor dari Uni Eropa.
Mengutip Reuters, Senin (26/5/2025), ketiga indeks utama Wall Street sempat memangkas pelemahan di awal sesi, namun tetap berakhir negatif. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 256,02 poin atau 0,61% ke level 41.603,07. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 39,19 poin (0,67%) ke 5.802,82 dan Nasdaq Composite tergerus 188,53 poin atau 1,00% ke 18.737,21.
Secara mingguan, Dow Jones terkoreksi 2,47%, S&P 500 melemah 2,61%, dan Nasdaq turun 2,48%, mencatat penurunan terbesar dalam beberapa pekan terakhir.
Sektor teknologi, layanan komunikasi, dan konsumsi non-primer menjadi penekan utama kinerja indeks S&P 500. Sebaliknya, saham sektor utilitas, barang konsumsi pokok, dan energi justru mencatat penguatan.
Chief Investment Officer Ocean Park Asset Management, James St. Aubin, menilai kekhawatiran pasar kembali mencuat setelah Trump menyuarakan kebijakan tarif yang lebih agresif. “Pasar sempat berharap fase terburuk dari perang dagang telah usai, tapi kenyataannya bara ketegangan itu belum padam,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa Trump menilai tawaran dagang dari Uni Eropa belum cukup memadai. Ia berharap ancaman tarif baru dapat memaksa blok tersebut untuk kembali ke meja perundingan dengan sikap yang lebih serius.
Pekan Ini: Fokus ke Nvidia dan Tarik-Ulur Tarif
Tekanan terhadap pasar diperkirakan mereda pekan ini setelah Trump menunjukkan sikap yang lebih lunak. Dalam pernyataan kepada media di Bandara Morristown, New Jersey, Trump menyebut percakapannya dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berlangsung “sangat baik.” Ia pun menyetujui penundaan pemberlakuan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli 2025.
“Kami menggelar panggilan telepon yang sangat positif, dan saya setuju untuk menunda kebijakan tersebut,” ujar Trump pada Minggu (25/5/2025) waktu setempat, dalam perjalanannya kembali ke Washington.
Di sisi lain, pasar juga menanti rilis laporan keuangan Nvidia pada Rabu (28/5/2025). Perusahaan semikonduktor raksasa yang juga menjadi pemain utama dalam ekosistem kecerdasan buatan (AI) ini dipandang sebagai barometer sentimen untuk sektor teknologi.
“Semua mata akan tertuju pada laporan Nvidia. Tema AI telah menjadi penggerak utama pasar, dan Nvidia berada tepat di pusatnya,” ujar CEO Horizon Investment Services, Chuck Carlson.
Nvidia merupakan perusahaan terakhir dari kelompok “Magnificent Seven” — tujuh raksasa teknologi AS — yang akan melaporkan kinerja kuartalan mereka. Berbeda dari dua tahun sebelumnya yang didominasi penguatan kolektif, sepanjang 2025 ini, performa saham kelompok tersebut terlihat mulai bervariasi.