KTT ASEAN ke-46 Resmi Dibuka, Bahas Ekonomi Hijau hingga Krisis Myanmar dan Hubungan dengan AS

4 Min Read

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 resmi digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan negara tuan rumah menjabat sebagai ketua ASEAN tahun ini. Presiden RI Prabowo Subianto turut hadir dalam pertemuan yang mengusung tema Inclusivity and Sustainability atau Inklusivitas dan Keberlanjutan. Indonesia akan aktif berpartisipasi dalam berbagai agenda yang membahas isu strategis kawasan, termasuk perkembangan ekonomi hijau dan digital.

Melalui akun resmi Presiden, disebutkan bahwa KTT ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan stabilitas kawasan di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

- Advertisement -

Deklarasi Kuala Lumpur Jadi Landasan Visi ASEAN 2045

Puncak pertemuan KTT ke-46 ditandai dengan pengesahan Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2045: Our Shared Future atau Deklarasi Kuala Lumpur untuk ASEAN 2045: Masa Depan Kita Bersama. Dokumen strategis ini dirancang untuk menjadi panduan pembangunan kawasan selama dua dekade ke depan.

Deklarasi tersebut menegaskan kembali komitmen negara anggota ASEAN dalam memperkuat solidaritas, membangun komunitas regional yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk merespons megatren global. ASEAN juga menegaskan tekadnya untuk menjadi epicentrum of growth di kawasan Indo-Pasifik dengan fokus pada identitas bersama, integrasi ekonomi, dan pemerataan akses.

Salah satu poin utama adalah pengesahan ASEAN Community Vision (ACV) 2045, yang dibangun di atas empat pilar: Politik-Keamanan, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Konektivitas. Para pemimpin juga menyepakati reformasi kelembagaan ASEAN serta penguatan peran Sekretariat ASEAN. Rencana adopsi Initiative for ASEAN Integration (IAI) Work Plan V untuk 2026–2030 akan dibahas lebih lanjut pada KTT ke-47 tahun depan.

- Advertisement -

Myanmar Masih Jadi Pekerjaan Rumah Diplomatik ASEAN

Krisis di Myanmar kembali mencuat dalam pembahasan KTT. Negara anggota ASEAN sepakat untuk mendorong langkah-langkah diplomatik yang lebih efektif, termasuk usulan penunjukan utusan khusus tetap dengan masa tugas tiga tahun untuk menangani konflik berkepanjangan sejak kudeta militer tahun 2021.

Malaysia, selaku ketua ASEAN tahun ini, telah menunjukkan komitmennya untuk menjadi mediator aktif. Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan dijadwalkan mengunjungi Myanmar bulan depan guna mengupayakan kesepahaman antara junta militer dan oposisi bersenjata.

ASEAN juga menegaskan bahwa pendekatan diplomatik perlu dilakukan secara berulang dan konsisten agar tercapai solusi damai. Pertemuan tertutup antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan pemimpin junta Min Aung Hlaing di Bangkok menjadi salah satu upaya awal untuk menjembatani dialog lebih lanjut.

ASEAN Kirim Pesan untuk Trump, Dorong KTT Khusus ASEAN-AS

Di tengah meningkatnya ketegangan dagang global, terutama akibat kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump, ASEAN berusaha membangun komunikasi terbuka dengan Washington. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa dirinya telah mengirim surat langsung kepada Presiden Trump untuk mengusulkan pertemuan ASEAN-AS demi memperkuat kerja sama dan menjaga semangat sentralitas kawasan.

“Kami mengajak Amerika untuk berdialog dengan semangat persaudaraan dan sentralitas kawasan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan KTT, dikutip dari The Star, Senin (26/5/2025).

Meski belum mendapat konfirmasi resmi dari pihak AS terkait waktu pelaksanaan KTT Khusus ASEAN-AS, langkah diplomatik ini menegaskan posisi ASEAN yang tidak ingin terjebak dalam eskalasi konflik dagang.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Malaysia juga telah berkomunikasi dengan Menlu AS Marco Rubio membahas kerangka kerja sama bilateral. Di sisi lain, ASEAN menegaskan tidak akan mengambil langkah balasan atas tarif unilateral AS, namun memilih jalur dialog transparan melalui pembentukan ASEAN Geo-Economic Task Force.

“Proteksionisme bangkit kembali, sementara multilateralisme sedang menghadapi ujian berat. Meski demikian, ASEAN tetap bersatu dan siap menghadapi tantangan global secara kolektif,” tegas Anwar Ibrahim dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Share This Article