Uni Eropa dan AS Sepakat Percepat Negosiasi untuk Hindari Perang Dagang Transatlantik

3 Min Read
European Union flags flutter outside the European Commission headquarters, in Brussels, Belgium June 30, 2019. REUTERS/Yves Herman

Uni Eropa (UE) menyatakan kesiapan mempercepat negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) guna menghindari eskalasi perang dagang transatlantik. Sikap ini muncul hanya beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik UE yang dianggap memanfaatkan Amerika dan memperlambat proses perundingan.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (27/5/2025), juru bicara Komisi Eropa Paula Pinho mengungkapkan adanya dorongan baru untuk mempercepat pembicaraan setelah perbincangan telepon antara Presiden Komisi Ursula von der Leyen dengan Presiden Trump. “Mereka sepakat untuk mempercepat negosiasi perdagangan dan terus menjaga komunikasi yang erat,” ujar Pinho.

- Advertisement -

Pasca panggilan tersebut, Trump memperpanjang tenggat waktu pengenaan tarif hingga 9 Juli dari batas sebelumnya yang lebih pendek, memberi ruang bagi kelanjutan dialog. Kepala perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Senin (26/5/2025) waktu setempat, diikuti pertemuan mendadak para duta besar UE dengan Komisi Eropa untuk membahas perkembangan terbaru.

Meski negosiasi penuh tantangan dan belum menemukan titik tengah yang memuaskan kedua pihak, UE dan AS terus berusaha mencari solusi. Pihak Eropa mengeluhkan ketidakjelasan sikap dan perwakilan dari AS dalam perundingan, sementara AS menuding UE menerapkan regulasi dan tuntutan hukum yang diskriminatif terhadap perusahaan-perusahaan Amerika.

Jika tarif 50% yang diancam Trump diberlakukan, dampaknya akan besar bagi perdagangan barang AS-UE senilai US$321 miliar, berpotensi menurunkan produk domestik bruto AS hampir 0,6% serta menaikkan harga konsumen lebih dari 0,3%, menurut perhitungan Bloomberg Economics.

- Advertisement -

Setelah saling bertukar proposal, AS menolak usulan yang diajukan Komisi Eropa yang mewakili 27 negara anggota UE. Komisi Eropa menawarkan penghapusan bersama tarif atas barang industri, peningkatan akses pasar bagi produk pertanian AS, dan kolaborasi pengembangan pusat data kecerdasan buatan (AI).

Meski UE mengutamakan penyelesaian negosiasi, blok ini juga mempersiapkan langkah balasan jika diperlukan. UE telah menyetujui pengenaan tarif terhadap barang AS senilai €21 miliar (sekitar US$23,9 miliar) sebagai respons atas tarif logam Trump yang diterapkan sebelumnya. Tarif ini menargetkan produk-produk dari negara bagian AS yang memiliki bobot politik, seperti kacang kedelai dari Louisiana—daerah asal Ketua DPR Mike Johnson—beserta produk pertanian, unggas, dan sepeda motor.

Selain itu, UE tengah menyiapkan daftar tarif tambahan untuk produk AS senilai €95 miliar. Langkah ini merupakan balasan terhadap pungutan timbal balik dan bea masuk otomotif, dengan target utama barang industri seperti pesawat Boeing, mobil Amerika, dan minuman bourbon.

Di tengah ketegangan ini, sejumlah negara anggota Uni Eropa menyerukan sikap tenang menjelang tenggat waktu pengenaan tarif. Menteri Ekonomi Jerman, Katherina Reiche, menegaskan pentingnya mencari titik temu dalam perundingan. “Kita harus menemukan kesepakatan. Itu yang harus menjadi tujuan bersama,” ujarnya dalam acara Handelsblatt di Heilbronn, Senin lalu.

Reiche juga mengingatkan bahwa tarif yang diberlakukan AS justru berdampak negatif bagi Amerika sendiri. Ia menegaskan, masih ada waktu enam minggu bagi kedua pihak untuk merumuskan solusi damai yang saling menguntungkan.

Share This Article