Rupiah Diprediksi Melemah di Rentang Rp16.240–Rp16.300 Hari Ini

3 Min Read

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah pada perdagangan Selasa (27/5/2025). Mata uang Garuda diproyeksikan ditutup pada kisaran Rp16.240 hingga Rp16.300 per dolar AS.

Mengacu data Bloomberg, rupiah menutup perdagangan Senin (26/5/2025) dengan pelemahan sebesar 0,19% atau turun 31,5 poin ke level Rp16.249 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS justru melemah 0,18% ke posisi 98,93.

- Advertisement -

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh tekanan eksternal, khususnya dari Amerika Serikat. Ia menjelaskan bahwa penjualan obligasi pemerintah AS terus berlanjut karena pasar masih mencemaskan kondisi fiskal Negeri Paman Sam yang kian memburuk seiring meningkatnya utang nasional.

“Presiden AS Donald Trump menyatakan pada Minggu malam bahwa ia telah sepakat menunda penerapan tarif baru sebesar 50% terhadap Uni Eropa hingga awal Juli. Langkah ini diambil menyusul dialog positif dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen,” ujar Ibrahim dalam riset terbarunya, Senin (26/5/2025).

Pernyataan Trump tersebut muncul setelah sebelumnya, pada Jumat, ia mengancam akan memberlakukan tarif tinggi terhadap Uni Eropa mulai awal Juni karena kecewa dengan lambannya kemajuan dalam perundingan dagang.

- Advertisement -

Sentimen Domestik: APBN Kembali Surplus

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencatatkan surplus per April 2025. Menurut Kementerian Keuangan, APBN membukukan surplus sebesar Rp4,3 triliun atau setara 0,02% dari produk domestik bruto (PDB).

Ibrahim menjelaskan bahwa kinerja fiskal yang positif ini menjadi titik balik setelah tiga bulan berturut-turut mengalami defisit. “Surplus ini ditopang oleh akselerasi pendapatan negara yang tumbuh lebih cepat dibandingkan realisasi belanja negara,” katanya.

Hingga 30 April 2025, pendapatan negara tercatat sebesar Rp810,5 triliun atau 27% dari target APBN tahun ini. Sementara itu, belanja negara mencapai Rp806,2 triliun atau sekitar 22,3% dari total pagu anggaran 2025.

Meskipun dukungan fiskal dalam negeri memberikan bantalan bagi nilai tukar rupiah, tekanan dari faktor global, khususnya kebijakan perdagangan AS dan kondisi fiskal mereka, diperkirakan tetap menekan rupiah.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan ditutup melemah dalam rentang Rp16.240 hingga Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Share This Article