Siloam Hospital (SILO) mencatatkan lonjakan signifikan dalam laba bersih selama kuartal pertama tahun 2025, mencapai Rp255,8 miliar. Angka ini mengalami peningkatan drastis sebesar 913 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp25,26 miliar. Net profit margin juga turut meningkat menjadi 10,9 persen dari sebelumnya 1,1 persen.
Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp2,35 triliun, naik tipis 0,4 persen dari Rp2,34 triliun pada kuartal pertama 2024. Sementara itu, EBITDA mengalami penurunan 5,1 persen menjadi Rp670,28 miliar dari Rp706,25 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini juga berdampak pada margin EBITDA yang turun menjadi 28,5 persen dari sebelumnya 30,2 persen.
Secara umum, kinerja operasional dan finansial perusahaan menunjukkan kestabilan, yang mencerminkan penerapan strategi yang disiplin dan optimalisasi jaringan layanan secara efektif. Pencapaian ini diraih meskipun menghadapi tekanan musiman, seperti masa libur hari raya yang lebih panjang dan ketiadaan lonjakan kasus penyakit musiman.
Selama periode tersebut, Siloam melayani 75.259 pasien rawat inap dan mencatat total 233.109 hari perawatan inap. Kunjungan rawat jalan tetap tinggi, yakni di atas 1,05 juta kunjungan. Perusahaan juga berhasil mempertahankan 4.195 tempat tidur operasional dengan tingkat hunian mencapai 62,4 persen, bahkan di tengah musim libur panjang.
Siloam terus memperkuat posisinya sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terdepan di Indonesia, serta bersiap untuk memperluas kiprahnya ke tingkat regional di Asia Tenggara. Di tengah berbagai tantangan sektor kesehatan, Siloam berhasil mengeksekusi berbagai inisiatif strategis, termasuk peningkatan kemampuan klinis dan perluasan layanan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan pasien terbaik, sekaligus mengoptimalkan operasional rumah sakit agar dapat mendukung performa keuangan jangka panjang, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar David Utama, Presiden Direktur Siloam.