Mitratel Guyur Dividen Jumbo Rp2 Triliun, Singapura & Telkom Jadi Penerima Terbesar

4 Min Read

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel/MTEL) resmi membagikan total dividen senilai Rp2,06 triliun untuk tahun buku 2024, yang terdiri atas dividen tunai sebesar Rp1,47 triliun dan dividen spesial senilai Rp590,18 miliar. Jumlah ini setara dengan 97,6% dari laba bersih perseroan sepanjang 2024 yang mencapai Rp2,11 triliun.

Dengan jumlah saham beredar mencapai 81,53 miliar lembar, nilai dividen tunai per saham tercatat Rp18,09. Sementara dividen spesial setara Rp7,23 per saham. Pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) per 13 Juni 2025 pukul 16.00 WIB akan berhak atas dividen tersebut, yang dijadwalkan cair serentak pada 2 Juli 2025.

- Advertisement -

Menariknya, Pemerintah Singapura menjadi salah satu pihak yang ikut menikmati “cuan” dari pembagian dividen ini. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan 2024, entitas asal Negeri Merlion itu tercatat menggenggam 4,45 miliar saham atau 5,3% dari total saham Mitratel. Dengan asumsi seluruh saham tersebut memperoleh hak dividen, Singapura berpotensi menerima dana senilai Rp112,68 miliar—terdiri dari Rp80,5 miliar dividen tunai dan Rp32,17 miliar dividen spesial.

Selain itu, PT Maleo Investasi Indonesia yang memiliki 4,99 miliar saham (6%) juga berpotensi mengantongi dividen senilai Rp126,43 miliar. Rinciannya, Rp90,33 miliar berasal dari dividen tunai dan Rp36,1 miliar dari dividen spesial.

Sementara itu, pemegang saham mayoritas MTEL, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), menguasai 60,02 miliar saham atau 71,9%. Sebagai induk usaha, Telkom diperkirakan akan meraup dividen jumbo senilai Rp1,52 triliun, yang terdiri atas Rp1,08 triliun dari dividen tunai dan Rp433,96 miliar dari dividen spesial.

- Advertisement -

Investor publik yang menguasai 12,04 miliar saham atau sekitar 14,4% dari total kepemilikan juga berpeluang mendapatkan dividen Rp304,99 miliar—terdiri dari Rp217,9 miliar dividen tunai dan Rp87,09 miliar dividen spesial.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko (Teddy), menyampaikan bahwa kinerja positif perseroan sepanjang 2024 didorong oleh ekspansi aset di luar Pulau Jawa serta optimalisasi operasional berbasis digital. “Kami terus mengoptimalkan aset produktif dan memperbanyak penggunaan teknologi digital dalam operasional bisnis. Strategi ini bukan hanya membuat model bisnis kami makin efisien, tetapi juga meningkatkan customer experience,” ujarnya.

Sepanjang 2024, Mitratel mencatatkan laba bersih Rp2,11 triliun, tumbuh 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan juga naik 7,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp9,31 triliun. Bisnis utama penyewaan menara menyumbang Rp7,63 triliun, meningkat 6,9% YoY. Pendapatan dari segmen serat optik tumbuh signifikan 64,3% menjadi Rp486 miliar.

Sentimen positif lainnya datang dari inklusi saham MTEL dalam indeks MSCI Indonesia Small Cap. Mitratel bersama PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) menjadi dua saham baru yang masuk dalam indeks MSCI edisi terbaru. Masuknya saham ke dalam indeks global seperti MSCI kerap dipandang sebagai sinyal positif oleh pasar karena mencerminkan likuiditas yang baik, kinerja stabil, serta kepatuhan terhadap standar internasional.

Partisipasi dalam indeks MSCI juga berpotensi mendorong permintaan saham karena banyak manajer investasi yang menggunakan indeks ini sebagai acuan untuk portofolio reksa dana indeks maupun exchange traded fund (ETF). Hal ini secara tidak langsung meningkatkan visibilitas saham serta memperluas basis investor, termasuk dari kalangan institusi dan asing.

Dengan kombinasi prospek kinerja yang solid dan sentimen tambahan dari MSCI, saham MTEL mendapatkan pandangan positif dari analis. Berdasarkan data Bloomberg, dari 26 analis yang mengulas saham ini, 24 analis merekomendasikan beli, sementara 2 sisanya menyarankan tahan. Konsensus target harga saham MTEL dalam 12 bulan ke depan berada di level Rp780 per saham.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article