Hujan Dividen! JPFA, CPIN, dan MAIN Guyur Pemegang Saham Usai Cetak Laba Fantastis

3 Min Read

Tiga emiten sektor unggas bersiap menebar dividen jumbo untuk tahun buku 2024, menyusul lonjakan tajam pada kinerja keuangannya. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), dan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) telah menetapkan pembagian keuntungan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) masing-masing.

JPFA mengumumkan pembagian dividen tunai senilai total Rp1,62 triliun atau Rp140 per saham, terdiri dari dividen interim Rp70 dan dividen final Rp70 per saham. Berdasarkan laba bersih 2024 yang mencapai Rp3,01 triliun, dividend payout ratio JPFA tercatat sebesar 53,82%. Langkah ini menandai kembalinya JPFA membagikan dividen setelah absen pada tahun buku 2023.

- Advertisement -

Sementara itu, CPIN juga menetapkan dividen sebesar Rp1,77 triliun atau Rp108 per saham. Meski nilai per saham naik dibanding tahun sebelumnya, payout ratio-nya menyusut menjadi 47,7% dari sebelumnya 92,2% pada 2023. Pada periode tersebut, CPIN meraih laba Rp3,71 triliun, naik 60,14% secara tahunan.

MAIN juga tak ketinggalan. Setelah terakhir kali membagikan dividen pada 2019, emiten ini kembali menyalurkan dividen sebesar Rp65 per saham atau total Rp145 miliar, dengan payout ratio sekitar 30%. Sepanjang 2024, MAIN mencetak lonjakan laba bersih hingga 670,08% secara tahunan menjadi Rp488,02 miliar.

Jadwal Tebaran Dividen

Dividen JPFA telah dibagikan kepada pemegang saham pada April 2025. CPIN menjadwalkan cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 2 Juni 2025, dengan pembayaran pada 13 Juni 2025. Sementara MAIN menetapkan cum date pada 3 Juni 2025 dan pembayaran dijadwalkan pada 25 Juni 2025.

- Advertisement -

Saham Unggas: Mana yang Masih Menarik?

Pergerakan harga saham emiten unggas sepanjang tahun ini cukup beragam. Data Bloomberg per Rabu (28/5/2025) menunjukkan saham JPFA terkoreksi 17,27% year to date (YtD) ke level Rp1.605 per saham, sedangkan MAIN turun tipis 1,96% ke Rp750. Di sisi lain, saham CPIN berhasil tumbuh 1,68% YtD menjadi Rp4.840 per lembar.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, tetap merekomendasikan beli untuk saham JPFA, meski memangkas target harga dari Rp2.420 menjadi Rp2.010 per lembar. Ia menggarisbawahi beberapa risiko penurunan seperti lemahnya daya beli, persaingan pasar yang ketat, serta kenaikan biaya operasional.

Sementara itu, Equity Analyst OCBC Sekuritas, Liga Maradona, masih memberikan rekomendasi beli untuk CPIN dengan target harga Rp6.325 per saham. Dukungan terhadap proyeksi ini antara lain berasal dari pertumbuhan laba kotor yang solid di segmen pakan ternak, terkendalinya harga bahan baku, serta dampak positif dari program pemerintah terkait makan bergizi gratis. Tak kalah penting, rasio utang berbunga terhadap ekuitas CPIN disebut paling rendah dibanding kompetitornya.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article