Visa Luncurkan Inovasi Pembayaran Berbasis AI, Gandeng Grab, Tencent, hingga Ant International

3 Min Read

Dalam lanskap pembayaran digital yang semakin kompleks dan kompetitif, Visa memperkenalkan serangkaian inovasi produk dan kemitraan strategis berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Langkah ini diklaim akan membuka era baru pembayaran yang lebih fleksibel namun tetap aman di kawasan Asia Pasifik.

Chief Product and Strategy Officer Visa, Jack Forestell, mengungkapkan bahwa integrasi AI akan mengubah cara konsumen menjelajah, memilih, dan membeli produk. Ke depannya, agen AI yang tertanam dalam platform digital populer dapat mewakili pengguna dalam proses pembelian menggunakan jaringan Visa yang mencakup 4,8 miliar kredensial.

- Advertisement -

“AI akan merevolusi pengalaman belanja konsumen Asia Pasifik, dari pencarian hingga transaksi akhir,” ujarnya dalam acara Visa Asia Pacific Media Showcase di Singapura, Kamis (29/5/2025).

Forestell menambahkan, adopsi AI di sektor pembayaran selaras dengan prioritas industri fintech Asia yang menekankan inklusi keuangan. Agen AI yang ditanamkan dalam platform digital akan memperluas akses layanan keuangan sambil menyederhanakan proses transaksi. Namun demikian, keberhasilan transformasi ini bergantung pada tingginya tingkat kepercayaan terhadap sistem pembayaran.

Melalui kombinasi jaringan global dan kepemimpinan regional dalam inovasi, Visa meluncurkan solusi baru untuk mendukung pembayaran berbasis AI yang aman dan lancar. Solusi tersebut memungkinkan mitra seperti bank, fintech, merchant, hingga platform AI untuk terhubung langsung ke jaringan Visa.

- Advertisement -

Visa Intelligent Commerce: Fondasi Pembayaran AI di Asia

Salah satu inovasi unggulan yang dikenalkan adalah Visa Intelligent Commerce, yaitu rangkaian API dan program kemitraan komersial yang dirancang khusus bagi platform berbasis AI. Inisiatif ini memungkinkan pengembang mengintegrasikan kapabilitas perdagangan pintar dari Visa secara aman dan dalam skala besar.

Visa saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa raksasa digital, antara lain Grab, Ant International, dan Tencent, untuk memperluas pengalaman pembayaran berbasis AI. Kolaborasi dengan ketiga perusahaan tersebut dinilai strategis, mengingat posisi dominan mereka di pasar Asia.

Grab, sebagai super-app terkemuka di Asia Tenggara, beroperasi di delapan negara dan menyediakan layanan transportasi, pengiriman makanan, hingga pembayaran digital. Sementara Tencent merupakan perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok yang dikenal lewat aplikasi WeChat, yang juga berfungsi sebagai dompet digital utama di negara tersebut.

Visa sendiri telah memproses 3,3 triliun transaksi global dalam 25 tahun terakhir. Kini, perusahaan tengah memperkuat standar infrastruktur untuk mendukung ekosistem perdagangan berbasis AI di Asia Pasifik.

T.R. Ramachandran, Head of Products and Solutions Visa Asia Pasifik, menyatakan bahwa teknologi AI akan memainkan peran sentral dalam masa depan pembayaran, mulai dari transaksi sederhana hingga kompleks.

“Dari memesan makanan hingga perjalanan internasional, AI akan menjadi mitra utama dalam transaksi. Kombinasi antara kecanggihan AI dan infrastruktur pembayaran terpercaya Visa akan membuka akses yang lebih luas bagi konsumen dan pelaku bisnis,” jelasnya.

Share This Article