Saham Bank Mandiri Terkoreksi, MNC dan Sucor Sekuritas Beri Rekomendasi Berbeda

2 Min Read

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditutup melemah 1,85% ke level Rp5.300 pada perdagangan Rabu (28/5/2025) pekan lalu, dengan penurunan mingguan mencapai 2,75%. Investor asing mencatat net sell saham BMRI sebesar Rp223 miliar pada hari tersebut, dan sepanjang pekan mencatatkan net sell total Rp306 miliar.

Secara year to date (ytd), saham BMRI tercatat turun 7,02%, dengan asing terus membukukan net sell signifikan sebesar Rp4,76 triliun dalam tiga bulan terakhir.

- Advertisement -

Rekomendasi MNC Sekuritas: Buy on Weakness

MNC Sekuritas dalam ulasannya menjelang perdagangan 2 Juni 2025 merekomendasikan buy on weakness untuk saham Bank Mandiri. Mereka menilai koreksi 1,85% ke Rp5.300 disertai dengan peningkatan tekanan jual sebagai sinyal awal gelombang koreksi lanjutan.

“Kami memperkirakan BMRI saat ini berada di awal wave (ii) dari wave [c], sehingga masih berpotensi melanjutkan koreksinya,” ungkap MNC Sekuritas.

Broker ini merekomendasikan pembelian pada rentang harga Rp5.075-5.250 dengan target harga pertama di Rp5.525 dan target kedua di Rp5.750. Level stoploss disarankan di bawah Rp4.960.

- Advertisement -

Pandangan Sucor Sekuritas: Saham BMRI Layak Dicermati

Sucor Sekuritas menilai saham Bank Mandiri sebagai salah satu yang perlu diperhatikan oleh investor, dengan mempertimbangkan valuasi, bobot indeks, serta daya tariknya bagi investor asing.

Pada periode 4 bulan pertama 2025, BMRI melaporkan laba bersih tumbuh moderat 1% year on year (yoy) menjadi Rp15,2 triliun, meski kinerja bulan April lebih rendah akibat kenaikan biaya operasional yang signifikan.

Saat ini, BMRI diperdagangkan pada valuasi yang wajar namun masih di bawah rata-rata Price to Book Value (PBV) 5 tahun terakhir, memberikan peluang menarik bagi investor untuk memanfaatkan momentum pasar.

Sucor Sekuritas mempertahankan estimasi laba BMRI tahun 2025 sebesar Rp57,4 triliun (+3% yoy) dan menegaskan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.100, yang merefleksikan PBV forward sebesar 1,9 kali.

Share This Article