Pasar Kripto Melemah, Bitcoin Menguat Tipis di Tengah Sentimen Beragam

3 Min Read

Pasar aset kripto global mengalami pelemahan tipis dalam 24 jam terakhir, namun harga Bitcoin (BTC) justru mencatat penguatan kecil di tengah beragam sentimen yang mewarnai pasar.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa (3/6/2025) pukul 05.40 WIB, kapitalisasi pasar kripto turun 0,03% menjadi sekitar US$3,3 triliun. Sementara itu, Bitcoin naik tipis 0,04% dengan harga terkini di level US$105.600 per koin atau setara Rp1,72 miliar (kurs Rp16.295).

- Advertisement -

Ethereum (ETH) juga menunjukkan penguatan 1,67% menjadi US$2.579 per koin, dan Binance Coin (BNB) naik 0,76% ke US$664 per koin.

Sentimen Geopolitik dan Regulasi Mewarnai Pergerakan Bitcoin

Harga Bitcoin bergerak fluktuatif di tengah sorotan dari sejumlah perkembangan global. Di Pakistan, penasihat khusus Perdana Menteri, Bilal Bin Saqib, mengumumkan rencana ambisius untuk membentuk cadangan Bitcoin nasional dan wallet kripto resmi negara dalam acara Bitcoin Vegas 2025. Proyek ini akan mengalihkan 2.000 megawatt listrik surplus untuk pusat data AI dan penambangan Bitcoin, dengan harapan menarik investasi global.

Namun, euforia itu langsung mereda setelah Sekretaris Keuangan Pakistan, Imdadullah Bosal, menegaskan bahwa kripto tetap ilegal tanpa persetujuan resmi pemerintah. Kebingungan ini terjadi di tengah upaya Digital Assets Authority Pakistan yang tengah merumuskan regulasi kripto sesuai standar global dan FATF.

- Advertisement -

Meski menuai kritik dari IMF terkait risiko energi dan keuangan, langkah ini dianggap membuka peluang jangka panjang bagi regulasi dan adopsi Bitcoin di Pakistan.

Dukungan Kuat dari Calon Presiden Korea Selatan untuk Kripto

Di Korea Selatan, pasar kripto sangat aktif dengan lebih dari 18 juta orang terlibat dalam perdagangan. Menjelang pemilu presiden 3 Juni, dua kandidat utama, Lee Jae-myung dan Kim Moon-soo, sama-sama menyuarakan dukungan terhadap regulasi ramah kripto.

Lee mendukung legalisasi ETF Bitcoin spot, pengembangan stablecoin berbasis won, dan mengizinkan dana pensiun berinvestasi di kripto. Kim juga mendorong pelonggaran regulasi dan legalisasi ETF. Konsensus bipartisan ini menunjukkan momentum kuat bagi Korea Selatan untuk memperkuat posisinya sebagai pusat kripto di Asia.

Kejelasan regulasi dan dukungan kelembagaan diperkirakan akan memperkuat adopsi Bitcoin dan mendorong kenaikan harga dalam jangka panjang.

Analisis Teknikal Bitcoin: Potensi Rebound dalam Waktu Dekat

Secara teknikal, Bitcoin membentuk pola descending wedge di grafik 2 jam, yang sering kali menandai pembalikan arah bullish. Resistance utama berada di level US$105.352, bertepatan dengan garis Fibonacci 38,2% dan EMA 50.

Sementara itu, area US$104.514 (Fibonacci 23,6%) menunjukkan ketidakpastian pasar, didukung oleh indikator MACD yang mengindikasikan melemahnya tekanan jual.

Jika Bitcoin mampu menembus resistance US$105.352 dengan volume kuat, potensi kenaikan menuju US$106.719 bahkan menembus US$109.000 terbuka lebar. Sebaliknya, jika gagal, koreksi ke level US$103.149 atau US$101.275 kemungkinan terjadi.

Strategi trading jangka pendek dapat mempertimbangkan posisi long dengan entry di atas US$105.352, target di US$106.719–US$109.000, dan stop loss di bawah US$104.514. Untuk posisi short, jual jika gagal menembus US$105.352 dengan target US$103.149–US$101.275 dan stop loss di atas US$105.500.

Share This Article