7 Emiten Tambah Anak Usaha Baru Sepanjang Mei 2025, Siapa Saja Mereka?

4 Min Read

Selama bulan Mei 2025, sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) gencar melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan entitas anak usaha baru. Langkah strategis ini menyasar berbagai sektor, mulai dari layanan kesehatan hingga energi terbarukan dan teknologi telekomunikasi.

Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya terdapat tujuh perusahaan tercatat yang resmi membentuk anak usaha baru guna memperkuat fondasi dan prospek bisnis induk dalam jangka panjang.

- Advertisement -

Berikut daftar lengkapnya:

1. PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ)

Pengelola Rumah Sakit Mayapada milik Dato Sri Tahir ini mendirikan PT Mayapada Klinik Sejahtera, berfokus pada layanan klinik swasta (KBLI 86105) yang berkantor di Jakarta Selatan.
Entitas ini dibentuk dengan modal dasar Rp4 miliar dan modal disetor Rp1 miliar. Sahamnya dimiliki oleh PT Sejahtera Inti Sentosa sebesar 99% dan Jonathan Tahir 1%.

2. PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID)

Melalui anak usahanya PT Katalis Investama Mandiri, DOID mendirikan PT Daur Algae Indonesia (DAID) pada 27 Mei 2025.
DAID bergerak di bidang budidaya, pengolahan, dan penjualan rumput laut, bagian dari strategi ESG DOID. Komposisi saham DAID: PT Dwijaya Daur Algae 65%, Katalis Investama Mandiri 35%.

- Advertisement -

3. PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO)

ACRO mendirikan PT Astro Acro Abadilestari di Tangerang. Anak usaha ini mencakup bidang perdagangan suku cadang kendaraan, peralatan industri, alat transportasi darat, serta konsultasi manajemen dan perusahaan holding.
Meski kepemilikan saham ACRO di entitas ini baru 0,5%, kehadiran perusahaan ini mendukung diversifikasi lini usaha.

4. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)

KKGI melalui anak usahanya PT Khatulistiwa Hidro Energi membentuk PT Luwu Timur Energi (LTE), fokus pada pembangkitan dan transmisi tenaga listrik dari energi terbarukan, khususnya tenaga air.
Modal dasar LTE Rp16 miliar dengan modal ditempatkan Rp4 miliar. KKGI menguasai 99% saham melalui anak usaha, dan 1 lembar saham dimiliki oleh Pintarso Adijanto.

5. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)

INET membentuk PT Internet Anak Bangsa (IAB) yang bergerak di bidang konstruksi sipil dan jaringan fiber optik Fiber to the Home (FTTH).
IAB ditargetkan jadi kontraktor proyek FTTH dan memperoleh pendapatan berulang dari pemeliharaan jaringan. Modal awal Rp2 miliar dengan INET menguasai 99% saham.

6. PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI)

CCSI resmi mendirikan PT Fuchunjiang Cable Systems Indonesia di Jakarta Barat. Anak usaha ini akan beroperasi di sektor perdagangan peralatan telekomunikasi dan instalasi jaringan.
Dengan modal disetor Rp10 miliar, kepemilikan saham terbagi antara CCSI (Rp5,9 miliar), Exel Infrastructure Australia (Rp200 juta), dan Zhejiang Fuchunjiang Photoelectric Technology (Rp3,9 miliar).

7. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI)

HUMI mendirikan PT Energi Maritim Internasional (EMI) sebagai bagian dari strategi jangka panjang di sektor energi dan kelautan.
EMI berbasis di Jakarta Selatan, dengan HUMI menguasai 99% saham dan PT Hutama Trans Kencana 1%.

Ekspansi agresif ini mencerminkan semangat inovasi dan adaptasi emiten menghadapi tantangan ekonomi serta tuntutan transisi energi dan digitalisasi. Apakah anak usaha ini akan menjadi kontributor besar dalam kinerja keuangan mereka ke depan? Waktu yang akan menjawab.

Share This Article