Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, terkoreksi 2,33% ke level Rp11.525 pada perdagangan Selasa (4/6/2025).
Dalam sesi perdagangan tersebut, tercatat sebanyak 10,55 juta saham CUAN berpindah tangan dengan frekuensi 8.583 kali dan nilai transaksi mencapai Rp121,94 miliar.
Meski mengalami penurunan harga, saham CUAN tetap menunjukkan sinyal akumulasi. Broker Trimegah Sekuritas Indonesia tercatat melakukan net buy sebesar Rp15,5 miliar.
Konsolidasi Sehat di Tengah Tren Naik
Saham CUAN sempat mencatatkan penguatan dalam dua hari sebelumnya (2–3 Juni 2025), yang menempatkannya di zona hijau secara berturut-turut. Menurut analisis teknikal dari Galeri Saham, pergerakan CUAN saat ini sedang dalam fase konsolidasi untuk menguji area swing high kuat di level Rp12.100.
“Konsolidasi ini didukung dengan pola support yang makin tinggi, menunjukkan tekanan beli yang masih dominan,” tulis Galeri Saham dalam riset yang dirilis Kamis (5/6/2025).
Potensi Capai Rekor Tertinggi
Galeri Saham menyebutkan bahwa selama harga CUAN bertahan di atas support kuat Rp11.150, maka saham ini memiliki potensi untuk melanjutkan tren naik menuju target all time high di level Rp15.600.
Indikator teknikal juga mendukung optimisme ini. “Trend optimizer yang berwarna biru solid menjadi sinyal bahwa CUAN masih berada dalam fase strong uptrend,” lanjut Galeri Saham.
Rencana Stock Split Rasio 1:10
Menambah sentimen positif, PT Petrindo Jaya Kreasi berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10. Artinya, setiap 1 saham lama akan dipecah menjadi 10 saham baru, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di pasar.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni 2025 guna meminta persetujuan pemegang saham.
Dengan prospek teknikal yang kuat dan aksi korporasi yang potensial meningkatkan minat investor ritel, saham CUAN tetap menarik untuk dicermati, meskipun tengah mengalami koreksi jangka pendek.
