Harga CPO Anjlok di Bursa Malaysia, Pasar Tertekan Lonjakan Produksi dan Stok Tinggi

2 Min Read

Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup melemah tajam pada perdagangan Selasa (10/6/2025), dipicu oleh kekhawatiran pasar atas peningkatan produksi dan tingginya level stok minyak sawit mentah.

Berdasarkan data resmi BMD, kontrak berjangka CPO Juni 2025 turun 44 Ringgit Malaysia (RM) menjadi RM3.876 per ton. Sementara kontrak Juli 2025 justru naik RM60 ke posisi RM3.872 per ton.

- Advertisement -

Adapun kontrak CPO Agustus 2025 melemah RM61 ke level RM3.864 per ton, dan kontrak September 2025 terkoreksi RM53 menjadi RM3.861 per ton.

Kontrak Oktober 2025 juga ikut turun RM49 ke RM3.859 per ton, sedangkan November 2025 jatuh RM43 ke angka RM3.861 per ton.

Produksi dan Stok CPO Meningkat Tajam

Mengutip laporan Bernama, berdasarkan data Malaysian Palm Oil Board (MPOB), total produksi CPO Malaysia pada Mei 2025 mencapai 1,77 juta ton, atau meningkat 5,1% dibandingkan April yang sebesar 1,69 juta ton.

- Advertisement -

Di sisi lain, stok minyak sawit mentah juga tercatat naik 4,8% menjadi 1,10 juta ton, dari sebelumnya 1,05 juta ton pada April 2025.

Analis pasar minyak sawit David Ng menjelaskan bahwa Mei merupakan periode produksi musiman yang tinggi, dan hal ini menambah tekanan terhadap sentimen pasar.

“Dengan kondisi saat ini, kami memperkirakan harga CPO akan bergerak dalam kisaran support RM3.800 per ton dan resistance RM3.950 per ton,” ujar David Ng.

Pasar kini menanti perkembangan lebih lanjut terkait permintaan ekspor, serta pergerakan harga minyak nabati lainnya yang bisa memengaruhi arah harga CPO dalam jangka pendek.

Share This Article