Cinema XXI (CNMA) Berpeluang Bangkit di Kuartal II/2025, Tiket Tembus Rekor!

3 Min Read

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA), emiten pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, diproyeksikan mampu membalikkan kinerja pada kuartal II/2025 setelah membukukan hasil negatif pada triwulan pertama tahun ini.

Perseroan mencatat penurunan pendapatan sebesar 28,70% year-on-year menjadi Rp929,2 miliar pada kuartal I/2025, yang mayoritas disumbang dari penjualan tiket (63%) dan lini makanan dan minuman (33%). Dampaknya, CNMA membukukan kerugian sebesar Rp66,74 miliar, berbalik dari laba Rp153,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

- Advertisement -

Direktur Utama CNMA, Suryo Suherman, menjelaskan bahwa pelemahan tersebut disebabkan oleh faktor musiman, khususnya saat bulan Ramadan pada Maret 2025 yang berdampak pada penurunan kunjungan ke bioskop. Meski begitu, CNMA masih mampu mencatatkan EBITDA positif sebesar Rp125,2 miliar, serta menjaga spend per head F&B di level Rp24.425—lebih tinggi dari Rp22.401 pada kuartal I/2024.

Rekor Penjualan Tiket, Sinyal Pemulihan Menguat

Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Putu Chantika Putri, menyoroti rekor penjualan 14 juta tiket pada April 2025, yang bahkan melebihi total kuartal I/2025 sebesar 13,9 juta tiket. Momentum berlanjut di Mei, dengan tambahan sekitar 8 juta penonton, sehingga total penjualan April–Mei mencapai 22 juta atau 79% dari target internal kuartal II/2025.

“Pemulihan tajam ini ditopang oleh kuatnya minat terhadap film-film lokal,” jelas Putu dalam risetnya, Jumat (13/6/2025).

- Advertisement -

Manajemen CNMA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba kotor dua digit sepanjang 2025. Perusahaan berencana menambah 50–60 layar baru dengan belanja modal Rp800–900 miliar, serta menargetkan jumlah penonton mencapai 95 juta tahun ini, naik dari 84 juta pada 2024.

Film Jumbo & Pabrik Gula Dorong Optimisme

Analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, turut optimistis dengan prospek kinerja CNMA. Ia menyoroti keberhasilan film Jumbo yang menembus 10 juta tiket, serta Pabrik Gula dengan capaian 4 juta tiket per April–Mei. Meski daftar film Juni dinilai kurang menggigit, CNMA tetap dinilai berada di jalur pemulihan.

Stabilnya harga jual rata-rata (ASP) lini F&B juga jadi katalis positif. Volume penjualan meningkat karena perusahaan menyasar segmen menengah ke bawah lewat produk baru.

Meski begitu, Sucor menurunkan proyeksi laba dan target harga saham CNMA menjadi Rp184 per saham, dari sebelumnya lebih tinggi, karena mempertimbangkan ekspansi yang lebih konservatif serta tekanan kondisi makro. Namun, rekomendasi buy tetap dipertahankan.

Buyback Saham & Konsensus Analis

CNMA saat ini juga menjalankan program buyback saham senilai Rp300 miliar, yang 30–40% dananya telah digunakan. Buyback ini dinilai menjadi penopang jangka pendek bagi harga saham.

Menurut data Bloomberg per Senin (16/6/2025), seluruh 7 analis yang mengulas saham CNMA memberikan rekomendasi beli. Konsensus harga target berada di Rp238,50, menunjukkan potensi kenaikan sekitar 60,1% dari harga penutupan terakhir di level Rp149.

Share This Article