Saham BCA Melemah 1,11%, Tekanan Jual Asing dan Koreksi Teknikal Jadi Sentimen Negatif

2 Min Read

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ditutup melemah 1,11% ke level Rp8.925 pada perdagangan Senin (16/6/2025), di tengah tekanan jual signifikan dari pelaku pasar domestik dan asing.

Berdasarkan data perdagangan, saham BBCA ditransaksikan sebanyak 57,83 juta lembar dengan frekuensi 26.773 kali dan nilai transaksi mencapai Rp517,73 miliar.

- Advertisement -

Distribusi saham BBCA terpantau tinggi, salah satunya dilakukan oleh broker CLSA Sekuritas Indonesia yang membukukan net sell senilai Rp81 miliar. Secara keseluruhan, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (foreign net sell) saham BCA hingga Rp240 miliar.

Jadi Top Laggards IHSG

Pelemahan harga saham BBCA kemarin juga berkontribusi besar terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di mana saham ini tercatat sebagai top laggards nomor dua dengan kontribusi negatif sebesar -6,81 poin.

Dalam sebulan terakhir, saham BBCA telah terkoreksi 6,05%. Periode 26 Mei hingga 5 Juni 2025 menjadi fase penurunan berturut-turut, memperkuat sinyal pelemahan teknikal.

- Advertisement -

Potensi Koreksi dan Strategi Trading

Galeri Saham dalam riset terbarunya mengungkapkan bahwa saham BBCA saat ini masih tertahan di area swing high 9.175. Selama level ini belum berhasil ditembus dan dipertahankan, BBCA dinilai masih berpotensi melanjutkan koreksi teknikal menuju area swing low di 8.675, yang menjadi level support penting berikutnya.

“Jika saham BBCA mampu bertahan di atas area swing low 8.675, terbuka peluang untuk technical rebound menuju kembali ke swing high 9.175,” tulis Galeri Saham dalam ulasan yang dirilis Selasa (17/6/2025).

Strategi trading BBCA versi Galeri Saham:

  • Tipe: Swing Trading
  • Speculative Buy on Weakness (BOW): di area swing low Rp8.675
  • Sell on Strength (SOS): jika harga menyentuh atau mendekati Rp9.175
  • Stoploss: jika saham gagal bertahan di atas Rp8.675 dalam beberapa hari ke depan
Share This Article