Harga Bitcoin Anjlok Usai Trump Ancam Iran, Pasar Kripto Rugi US$47 Miliar!

2 Min Read

Harga aset kripto utama kembali tertekan dalam 24 jam terakhir. Bitcoin (BTC) memimpin pelemahan pasar setelah pernyataan mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan menargetkan pemimpin tertinggi Iran, memicu kekhawatiran akan konflik militer besar-besaran di kawasan Timur Tengah.

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Rabu pagi (18/6/2025) pukul 07.20 WIB, kapitalisasi pasar kripto global merosot 1,47% menjadi US$3,25 triliun. Bitcoin, sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, terkoreksi 2,06% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di kisaran US$104.574 per koin atau setara sekitar Rp1,7 miliar (kurs Rp16.332).

- Advertisement -

Altcoin Ikut Terseret

Pelemahan tak hanya terjadi pada BTC. Sejumlah altcoin utama juga ikut terkoreksi:

  • Ethereum (ETH) turun 1,64% ke US$2.518
  • XRP merosot 3,33% ke US$2,16
  • Binance Coin (BNB) terkoreksi 0,38% ke US$649
  • Solana (SOL) ambles 2% ke US$147
  • Dogecoin (DOGE) jatuh 1,17% ke US$0,169

Menurut laporan CoinDesk, ketegangan ini bermula dari pernyataan Trump di media sosial yang menyebut bahwa “kami tahu di mana Pemimpin Tertinggi Iran bersembunyi. Ia adalah target yang mudah, tapi belum saatnya kami menghabisinya.” Trump juga menyerukan agar warga Teheran segera mengevakuasi diri, sembari menekan pemerintah Iran untuk menyerah tanpa syarat.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Dewan Keamanan Nasional telah menggelar rapat darurat. Bahkan, Trump disebut memangkas partisipasinya di KTT G7 demi fokus pada krisis ini. Di platform prediksi Polymarket, peluang serangan militer AS terhadap Iran sebelum Juli 2025 melonjak menjadi 65%.

- Advertisement -

Risiko Geopolitik dan Aksi Jual

Chief Investment Officer XBTO, Javier Rodriguez-Alarcón, menyatakan ketegangan geopolitik yang memuncak menambah risk premium secara global dan memicu aksi jual di aset-aset berisiko, termasuk kripto.

“Jika konflik ini makin memanas, tekanan pada aset kripto bisa berlanjut. Sebaliknya, jika ada tanda-tanda de-eskalasi, itu bisa menjadi sinyal pemulihan,” ungkapnya.

Sementara itu, analis senior Finequia, Matteo Greco, memperingatkan potensi efek lanjutan terhadap ekonomi global, khususnya AS. Jika konflik mengganggu produksi minyak Iran, harga minyak dunia bisa melonjak drastis dan berujung pada tekanan inflasi baru yang mengguncang pasar.

Share This Article