Powell Ingatkan Inflasi AS Akan Naik Musim Panas Ini, Efek Tarif Trump Mulai Terasa!

3 Min Read

Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, memperingatkan bahwa laju inflasi di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan mulai terasa dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap harga barang-barang konsumsi.

“Kami melihat inflasi barang mulai mengalami kenaikan. Dan kami perkirakan tren ini akan berlanjut sepanjang musim panas,” kata Powell dalam konferensi pers pada Kamis (19/6/2025) waktu Indonesia, seperti dilansir Reuters. Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 4,25%–4,50%.

- Advertisement -

Powell menjelaskan bahwa efek penuh dari kebijakan tarif tidak langsung terasa karena sebagian besar barang yang saat ini dijual di ritel telah diimpor beberapa bulan sebelumnya, sebelum tarif diberlakukan. “Kami mulai melihat sebagian dampaknya sekarang, dan kemungkinan besar akan lebih jelas dalam beberapa bulan mendatang,” tegasnya.

Lebih lanjut, The Fed mencatat adanya kenaikan harga signifikan pada kategori seperti komputer, perangkat audio visual, dan barang elektronik lainnya, yang menurut Powell dapat dikaitkan langsung dengan kenaikan bea masuk impor.

Sinyal Pemangkasan Suku Bunga Tetap Terbuka, Tapi…

Meskipun suku bunga ditahan, The Fed tetap membuka peluang untuk melakukan pemangkasan dalam waktu dekat. Namun Powell menegaskan bahwa arah kebijakan moneter akan sangat bergantung pada data ekonomi terbaru yang masuk.

- Advertisement -

“Tidak ada yang memegang teguh proyeksi suku bunga saat ini dengan keyakinan penuh. Semua akan disesuaikan berdasarkan data,” ujarnya. Powell juga menambahkan bahwa meski inflasi dalam tiga bulan terakhir terlihat melandai, angka itu mencerminkan kondisi masa lalu, bukan cerminan tren ke depan.

“Kami, dan para analis independen, melihat adanya potensi tekanan inflasi signifikan dalam waktu dekat. Dan kami harus mempertimbangkan hal itu,” jelasnya. Menurut Powell, keputusan yang lebih bijak akan diambil jika The Fed menunggu dan menganalisis data lebih lanjut.

Proyeksi Ekonomi AS: Pertumbuhan Lemah, Inflasi Masih Tinggi

Bersamaan dengan keputusan suku bunga, The Fed juga merilis proyeksi ekonomi terbarunya yang menggambarkan situasi stagnan. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan hanya mencapai 1,4% pada 2025, dengan tingkat pengangguran naik ke 4,5% dan inflasi melambung ke 3%—jauh di atas target The Fed yang sebesar 2%.

Situasi ini memperkuat kekhawatiran pasar bahwa kebijakan tarif Trump, meski ditujukan untuk melindungi industri dalam negeri, justru bisa mendorong lonjakan harga dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Kombinasi antara tekanan harga dan ketidakpastian kebijakan menempatkan The Fed pada posisi sulit dalam menentukan arah suku bunga ke depan.

Share This Article