Putus Kerja Sama dengan Scale AI, OpenAI Ambil Langkah Mengejutkan Setelah Meta Suntik Dana Rp472 Triliun!

2 Min Read

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, resmi mengakhiri kerja sama dengan Scale AI, startup penyedia layanan data labeling yang selama ini menjadi mitra utama mereka. Keputusan ini diumumkan hanya beberapa hari setelah Meta Platforms Inc. (induk Facebook) mengucurkan investasi jumbo senilai US$14,3 miliar atau sekitar Rp472 triliun ke Scale AI dan mengakuisisi 49% saham perusahaan tersebut.

Tak hanya soal dana, Meta juga merekrut Alexandr Wang, pendiri dan CEO Scale AI, untuk memimpin unit baru yang fokus pada “superintelligence” di dalam Meta. Langkah tersebut langsung memicu kegelisahan di antara klien-klien besar Scale AI, termasuk OpenAI.

- Advertisement -

Namun menurut laporan TechCrunch dan Bloomberg, Kamis (19/6/2025), juru bicara OpenAI menegaskan bahwa keputusan menghentikan kerja sama sudah diproses sejak 6 hingga 12 bulan terakhir, jauh sebelum Meta mengumumkan akuisisi besar tersebut.

OpenAI menyebut mereka tengah mencari mitra penyedia data yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengembangan model AI generasi terbaru yang semakin kompleks dan spesifik.

Sebelumnya, Scale AI dikenal sebagai pemain dominan dalam industri data labeling, melayani klien besar seperti OpenAI, Google, dan Meta. Namun, masuknya Meta sebagai pemilik saham mayoritas menimbulkan kekhawatiran serius terkait akses ke data sensitif, terutama dari perusahaan-perusahaan pesaing.

- Advertisement -

Bukan hanya OpenAI, Google juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memutus kontrak dengan Scale AI, yang menambah tekanan pada model bisnis inti startup tersebut.

Sejumlah kompetitor Scale AI kini kebanjiran permintaan dari para pengembang AI yang mencari mitra data yang dianggap lebih netral dan independen. Meski demikian, pihak Scale AI membantah akan ada konflik kepentingan. Mereka menegaskan bahwa Meta tidak akan mendapat perlakuan khusus ataupun akses terhadap informasi rahasia milik klien lain.

Selain itu, Alexandr Wang dilaporkan tidak akan lagi terlibat dalam operasional harian Scale AI setelah masuk ke Meta.

Meski begitu, eksodus klien besar seperti OpenAI dan potensi hengkangnya Google menjadi sinyal bahwa Scale AI harus melakukan reposisi strategi bisnisnya. Dalam pernyataan blog, CEO interim Jason Droege menyebut perusahaan akan fokus memperkuat portofolio di bidang aplikasi AI kustom, terutama untuk kebutuhan pemerintah dan perusahaan besar.

Share This Article