Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terus menunjukkan performa impresif meski reli harga emas mulai melandai. Beberapa sekuritas pun telah memperbarui proyeksi mereka terhadap saham BUMN tambang tersebut.
Pada penutupan perdagangan Rabu (18/6/2025), saham ANTM naik 2,31% ke level Rp3.550. Dalam sepekan terakhir, saham ini telah melonjak dari Rp3.310 dan mencatatkan kenaikan year-to-date sebesar 147,4%. Kinerja ini menjadikan ANTM sebagai salah satu saham paling moncer tahun ini, hanya kalah dari CBRE yang mencatat lonjakan 442,1%.
Kinerja positif ANTM sebelumnya ditopang oleh lonjakan harga emas, yang meroket dari Rp1,51 juta per gram pada akhir 2024 menjadi Rp1,94 juta per gram per Rabu (18/6), mengacu pada situs logammulia.com milik Antam. Harga tertinggi tercatat pada 22 April 2025 di level Rp2,04 juta per gram sebelum terkoreksi ke Rp1,97 juta per gram pada Senin (16/6).
Rekomendasi Saham dari Sekuritas
Meski harga emas mulai terkoreksi, sentimen analis terhadap saham ANTM masih positif. Berdasarkan data Bloomberg, empat sekuritas memperbarui rating saham ANTM dalam sepekan terakhir.
- Ajaib Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy dan menaikkan target harga dari Rp2.100 menjadi Rp3.900. Proyeksi ini didasari asumsi bahwa harga emas global akan menembus US$3.000 per troy ounce pada 2025, didorong oleh ketegangan geopolitik dan ekspektasi pemangkasan suku bunga. Ajaib juga menilai margin ANTM berpotensi meningkat berkat pasokan emas domestik dari Freeport serta kontribusi awal dari proyek pemurnian bauksit smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah.
- Mirae Asset Sekuritas memberikan rating Hold dengan target harga Rp3.300 per Selasa (17/6).
- Macquarie merilis rekomendasi Outperform dengan target harga Rp3.900 di hari yang sama.
- Mandiri Sekuritas mempertahankan Buy dengan target harga Rp3.800.
Secara keseluruhan, terdapat 22 rekomendasi beli dan 7 tahan untuk saham ANTM, dengan target konsensus 12 bulan berada di kisaran Rp3.260.
Ekspansi Pascadividen
Setelah menyetujui pembagian 100% laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen senilai Rp3,6 triliun dalam RUPST pada Kamis (12/6), Antam kini menyiapkan belanja modal sebesar Rp7 triliun untuk proyek ekspansi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho Rudjito, menyebut proyek prioritas tahun ini meliputi pembangunan fasilitas pencetakan emas di Gresik, Jawa Timur, dan proyek SGAR di Kalimantan Barat.
“Antam saat ini tidak memiliki utang perbankan, sehingga posisi keuangan kami sangat kuat untuk mendukung ekspansi ke depan,” ujar Arianto dalam paparan publik.
Presiden Direktur Antam yang baru, Achmad Ardianto, menambahkan bahwa keputusan pembagian dividen penuh adalah bukti kepercayaan publik terhadap kinerja dan prospek perusahaan.
“Ini adalah bukti nyata kepemimpinan kami dalam menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Tidak hanya mencerminkan kesehatan keuangan, tapi juga menjadi katalis positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Tahun 2024, Antam membukukan laba bersih sebesar Rp3,64 triliun, tumbuh 18,5% dibandingkan Rp3,07 triliun pada 2023. Pendapatan perusahaan juga melonjak 68,56% secara tahunan menjadi Rp69,19 triliun, rekor tertinggi dalam sejarah Antam.