Pertamina Geothermal Energy Gaet PDSI untuk Dukung Proyek Pengeboran 2025-2028, Nilai Kontrak Capai Rp24,32 Miliar

2 Min Read

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi menggandeng PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk pengadaan jasa mud logging unit (MLU) melalui kontrak kerja sama senilai Rp24,32 miliar. Kesepakatan ini diteken pada 24 Juni 2025 dan berlaku hingga 2028.

Informasi tersebut terungkap dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6). Dalam kontrak tersebut, PDSI akan menyediakan layanan MLU beserta peralatannya untuk mendukung aktivitas pengeboran, kerja ulang, dan reparasi sumur (KURS) di berbagai wilayah proyek PGEO. Kerja sama ini dilakukan dengan sistem call off order (COO) dan metode penunjukan langsung, sebagai bagian dari strategi sinergi antar perusahaan di bawah naungan Pertamina Group.

- Advertisement -

PGEO dan PDSI diketahui merupakan anak usaha yang secara tidak langsung dikendalikan oleh PT Pertamina (Persero), sehingga transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi afiliasi.

“Jasa Mud Logging Unit dibutuhkan untuk mendukung rencana kerja pengeboran dan KURS PGEO selama periode 2025 hingga 2028,” tulis manajemen PGEO dalam laporan resminya.

Kontrak senilai Rp24,32 miliar ini setara dengan 0,0720% dari total ekuitas PGEO. Pelaksanaan kontrak merujuk pada pedoman pengadaan barang dan jasa yang berlaku di internal PGEO maupun PDSI. Penunjukan PDSI sebagai pelaksana dilakukan karena perusahaan dinilai memiliki kompetensi dan pengalaman dalam menyediakan layanan sejenis.

Manajemen PGEO menyebut kerja sama ini membawa sejumlah keuntungan strategis. Salah satunya adalah efisiensi biaya pengeboran, termasuk tarif operasi harian, serta biaya mobilisasi dan demobilisasi yang lebih rendah. Efisiensi ini diharapkan dapat mengoptimalkan biaya pengembangan proyek geothermal perusahaan.

- Advertisement -

Selain itu, kerja sama ini juga memastikan kelangsungan proyek pengeboran sesuai dengan jadwal yang telah dirancang. Baik proyek eksplorasi maupun sumur tambahan (make-up well) dapat berjalan tanpa hambatan. Data operasional yang diperoleh dari aktivitas pengeboran juga akan lebih lengkap dan akurat.

“Perusahaan juga bisa menjaga kapasitas pembangkit listrik dengan memastikan produksi energi tidak menurun lewat pengeboran sumur yang berkelanjutan,” tambah manajemen PGEO.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi PGEO untuk memperkuat portofolio energi baru dan terbarukan serta mendukung ketahanan energi nasional.

Share This Article