Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan, menyatakan dukungannya terhadap rencana aksi nasional para pengemudi ojek online (ojol) yang akan berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025.
Aksi ini mencakup unjuk rasa dan pemadaman aplikasi secara serentak sebagai bentuk protes terhadap aplikator transportasi online.
“Secara substansi, kami mendukung perjuangan para pengemudi. Soal perlindungan mereka, itu akan kami perjuangkan terus,” ujar Wamenaker saat ditemui di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (19/5).
Aksi besar-besaran ini dikabarkan akan melibatkan sekitar 500 ribu pengemudi dari berbagai daerah. Mereka menyoroti dugaan pelanggaran regulasi oleh sejumlah aplikator, serta merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah selama ini.
Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia sebelumnya menyampaikan kekecewaan atas sikap sejumlah perusahaan aplikator yang dinilai tidak patuh terhadap aturan. Mereka mendesak pemerintah agar segera mengambil langkah konkret dalam melindungi hak-hak mitra pengemudi.
“Sejak 2022, kami sudah cukup bersabar. Tapi belum ada perhatian serius terhadap masalah ini,” kata perwakilan Garda Indonesia pada Kamis (15/5).
Menanggapi tuntutan tersebut, Immanuel menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen hadir dalam memperjuangkan kesejahteraan pengemudi ojol. Ia menyebutkan, salah satu bentuk dukungan konkret adalah aturan mengenai pemberian Bonus Hari Raya (BHR) kepada mitra pengemudi.
“Negara tidak tinggal diam. Dari awal kami sudah menunjukkan sikap untuk berpihak pada para driver,” tegasnya, dikutip dari Antara.
Aksi yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini rencananya akan terpusat di beberapa titik vital ibu kota, seperti Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Potensi kemacetan parah di sejumlah ruas jalan pun tak bisa dihindari.
Selain turun ke jalan, komunitas pengemudi juga akan melakukan aksi offbid massal — mematikan aplikasi dalam waktu yang telah disepakati — sebagai bentuk tekanan terhadap kebijakan yang dianggap belum berpihak kepada mereka.