AS Minta IMF dan Bank Dunia Direformasi: “Saat Ini Mereka Gagal”

4 Min Read

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mendesak adanya reformasi signifikan terhadap Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Ia menyatakan bahwa kedua lembaga yang bermarkas di Washington tersebut telah menyimpang dari mandat awal mereka dan saat ini tidak lagi mampu menjawab tantangan global secara efektif.

“Dalam status quo, mereka gagal,” tegas Bessent dalam pidatonya di acara yang diselenggarakan oleh Institute of International Finance, dikutip Bloomberg, Kamis (24/4/2025).

Bessent mengingatkan bahwa tujuan utama lembaga Bretton Woods ini—yang dibentuk pasca Perang Dunia II—adalah menjaga stabilitas dan keseimbangan ekonomi global. Namun menurutnya, dunia saat ini justru semakin dipenuhi ketidakseimbangan sistemik.

Sorotan Terhadap China dan Praktik Ekonomi Global

Bessent menyoroti ketergantungan China pada ekspor dan manufaktur, serta praktik mata uang yang dianggap tidak transparan. Ia menyerukan agar IMF lebih berani menegur negara-negara dengan kebijakan menyimpang yang berdampak global.

“IMF harus kembali pada mandat utamanya, menangani neraca pembayaran, memberikan pinjaman sementara, dan menuntut reformasi. Bahkan kadang, IMF harus berani berkata ‘tidak’,” ujar mantan manajer hedge fund tersebut.

Ia juga menilai IMF terlalu banyak mengalokasikan sumber daya untuk isu sosial seperti perubahan iklim dan kesetaraan gender, yang menurutnya melenceng dari mandat utama lembaga tersebut.

Kritik Tajam untuk Bank Dunia: China Bukan Lagi Negara Berkembang

Terkait Bank Dunia, Bessent menganggap lembaga ini perlu lebih efisien dan menetapkan jadwal “kelulusan” bagi negara-negara yang telah mencapai level pembangunan tertentu.

“Mengategorikan China sebagai negara berkembang adalah tidak masuk akal,” tegasnya.

Ia juga mendesak agar Bank Dunia mengadopsi strategi pendanaan energi yang netral secara teknologi, dengan fokus pada keterjangkauan bagi negara berkembang. Dukungan terhadap pendanaan energi nuklir juga disambut baik oleh Bessent.

Komitmen AS Ditegaskan, Tapi dengan Syarat

Meskipun pemerintahan Trump dikenal skeptis terhadap lembaga-lembaga internasional seperti WHO, NATO, dan PBB, Bessent menegaskan bahwa AS tetap ingin bekerja sama dengan IMF dan Bank Dunia—selama keduanya kembali fokus pada mandat awal.

“IMF dan Bank Dunia memegang peran penting dalam sistem internasional. Pemerintahan Trump siap bekerja sama, asalkan mereka kembali ke jalur,” ujar Bessent.

Pidato Bessent disampaikan di tengah pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia di Washington, yang dihadiri oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari seluruh dunia.

Respon Internasional: Harapan Akan Keterlibatan AS

Gubernur Bank of England Andrew Bailey menyambut baik sinyal keterlibatan AS dalam lembaga multilateral.

“Saya merasa terdorong. Komitmen terhadap lembaga multilateral itu penting,” ujarnya.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, sebelumnya juga menekankan pentingnya memperbaiki ketidakseimbangan global, sejalan dengan pesan Bessent. Sementara itu, Presiden Bank Dunia Ajay Banga menegaskan bahwa lembaganya bukan lembaga amal, tetapi mitra pembangunan yang fokus menciptakan lapangan kerja.

IMF menyatakan siap terus berdialog dengan otoritas AS terkait visi mereka, sementara Bank Dunia memilih untuk tidak berkomentar lebih lanjut, namun menyebut pidato Bessent masih sejalan dengan posisi resmi Banga.

“Ada kelegaan besar bahwa AS memilih untuk tetap terlibat. Risikonya, jika tidak, kita bisa melihat kehancuran ala ‘Project 2025’,” kata Doug Rediker, mantan wakil AS di Dewan Eksekutif IMF.

Share This Article