Awal Tahun Menantang, Laba BRI Turun Meski Aset Tembus Rp 2.000 Triliun

2 Min Read

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melaporkan raihan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 13,67 triliun pada kuartal pertama 2025. Meski tetap mencetak laba signifikan, angka tersebut mencerminkan penurunan sebesar 13,92% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 15,88 triliun.

Penurunan ini dipicu oleh menyusutnya margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) BRI. Pada tiga bulan pertama tahun ini, NIM tercatat sebesar 6,28%, lebih rendah dibandingkan 6,71% pada kuartal I-2024.

- Advertisement -

Sejalan dengan itu, pendapatan bunga bersih konsolidasian juga mengalami penurunan, dari Rp 36,49 triliun per 31 Maret 2024 menjadi Rp 35,85 triliun pada 31 Maret 2025.

Meski menghadapi tekanan pada sisi pendapatan, BRI tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit. Total penyaluran kredit pada kuartal I-2025 mencapai Rp 1.373,7 triliun, meningkat 4,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi andalan, dengan nilai mencapai Rp 1.126,02 triliun.

Di sisi lain, beban pencadangan atau biaya untuk mengantisipasi potensi kredit bermasalah turut membebani kinerja perseroan. Beban ini naik 14,59% secara tahunan menjadi Rp 12,27 triliun.

- Advertisement -

Kendati demikian, kualitas aset BRI tetap terjaga. Rasio cakupan kredit bermasalah (NPL coverage) bertahan di level 200%, sementara rasio NPL net menurun dari 1% menjadi 0,89% secara tahunan.

Tantangan lain yang dihadapi BRI berasal dari sisi likuiditas. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat dari 83,78% menjadi 86,58%, mengindikasikan penyaluran kredit yang lebih agresif dibandingkan penghimpunan dana.

Namun demikian, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tetap mencatatkan pertumbuhan tipis 0,38% YoY menjadi Rp 1.421,6 triliun. Porsi dana murah (CASA) juga masih mendominasi, mencapai 65,77% dari total DPK.

Dari sisi aset, BRI terus menunjukkan skala yang besar. Total aset perseroan per akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp 2.098,2 triliun, meningkat dari Rp 1.992,9 triliun pada akhir 2024.

Share This Article