PT Basis Energi Prima resmi melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Singaraja Putra Tbk. (SINI), sebanyak 57,72 juta lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp219,33 miliar. Aksi divestasi ini dilakukan pada 23 Mei 2025 dan diumumkan dalam keterbukaan informasi oleh Direktur SINI, Amir Antolis.
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk menambah jumlah saham yang beredar di masyarakat,” jelas Amir dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).
Amir merinci bahwa saham dijual dengan harga Rp3.800 per lembar, sehingga Basis Energi Prima memperoleh dana segar senilai Rp219,33 miliar. Meski terjadi perpindahan kepemilikan, Amir menegaskan bahwa struktur permodalan, pengendali perseroan, serta ultimate beneficial owner tidak mengalami perubahan.
“Tidak terjadi perubahan atas permodalan, total saham, pengendali Perseroan, dan Penerima Manfaat Akhir,” tegasnya.
Sebelum transaksi ini, Basis Energi Prima tergabung dalam kelompok pengendali SINI bersama PT Autum Prima Indonesia (API), Batubara Development Pte Ltd. (BBD), dan Happy Hapsoro. Dengan pelepasan saham ini, Basis Energi Prima keluar dari daftar pemegang saham, mengakibatkan porsi kepemilikan kelompok pengendali turun dari 67,22% menjadi 55,22%. Sebaliknya, kepemilikan publik melonjak dari 32,78% menjadi 44,78%.
Manajemen memastikan bahwa perubahan struktur kepemilikan tersebut tidak akan berdampak pada operasional, status hukum, maupun kelangsungan usaha perusahaan.
Sebelumnya, Autum Prima Indonesia juga melepas sebagian kepemilikan sahamnya di SINI. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Autum Prima menjual 24,05 juta saham pada 9 Mei 2025 dengan harga Rp1.000 per lembar, sehingga nilai total transaksi mencapai Rp24,05 miliar.
Setelah transaksi, kepemilikan Autum Prima menyusut dari 35% atau 168,35 juta saham menjadi 30% atau 144,3 juta saham. Namun demikian, perusahaan menegaskan bahwa pengurangan kepemilikan ini tidak memengaruhi status pengendalian maupun struktur modal dan manfaat akhir dari SINI.
Pengendali lain, yakni Batubara Development Pte Ltd. dengan kepemilikan 16,22%, dan Happy Hapsoro dengan 9%, tetap mempertahankan porsi saham mereka.