BCA Siap Masuk! BP Tapera Gandeng Bank Swasta untuk KPR Subsidi

3 Min Read

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mulai membuka pintu lebar-lebar bagi bank swasta untuk ikut menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi. Selama ini, penyaluran KPR subsidi masih didominasi oleh bank-bank pelat merah alias BUMN dan BUMD.

Menariknya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) jadi bank swasta pertama yang dilirik untuk diajak kerja sama. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo, membenarkan bahwa pihaknya memang sedang menjajaki peluang kemitraan dengan BCA.

Namun, Heru menekankan bahwa saat ini semua masih dalam tahap pembicaraan awal dan perlu pembahasan lebih mendalam sebelum rencana ini benar-benar terealisasi.

Alasan BP Tapera mengajak BCA? Menurut Heru, BCA punya rekam jejak kuat dalam pembiayaan sektor perumahan. Dengan portofolio yang solid, BCA dinilai punya potensi besar untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah. Tapi bukan berarti bank swasta lain tidak punya kesempatan, lho.

“Bank swasta lain tentu bisa ikut serta, asal memenuhi syarat sebagai penyalur KPR Subsidi,” jelas Heru saat berbincang dengan KONTAN pada Jumat (25/4).

Heru juga menegaskan, keterlibatan bank swasta bukan karena masalah likuiditas. Saat ini, menurutnya, kondisi likuiditas di bank-bank mitra masih sangat aman. Skema pembiayaan dengan porsi 75% dana dari FLPP dan 25% dari bank pun masih berjalan lancar.

Sementara itu, EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, mengatakan pihaknya akan mengkaji lebih dulu peluang kerja sama ini. BCA ingin memetakan fitur produk hingga skema operasional sebelum benar-benar terjun.

Welly juga mengakui, untuk saat ini, infrastruktur BCA belum sepenuhnya siap untuk mendukung pembiayaan KPR subsidi, terutama karena skema subsidi dan operasional yang perlu disesuaikan dengan jangkauan nasional.

“Kolaborasi dengan pengembang dan kontraktor pun belum terbentuk di BCA,” ungkap Welly.

Sejauh ini, capaian realisasi KPR Subsidi menurut Heru sudah cukup menggembirakan. Hingga 24 April 2025, tercatat 70.954 unit KPR Subsidi berhasil disalurkan dengan nilai total mencapai Rp 876 triliun, atau setara dengan 36% dari target 220.000 unit di tahun ini.

Sebagai gambaran, salah satu pemain besar di sektor ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), juga mencatat pertumbuhan positif. Sampai akhir Maret 2025, penyaluran KPR Subsidi BTN mencapai Rp 179,70 triliun, tumbuh 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh stabilnya kondisi ekonomi nasional dan program pemerintah untuk mempercepat pembangunan rumah rakyat.

“Kami optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini akan terus membaik, seiring dengan upaya pemerintah mendorong ekonomi dan mengurangi backlog perumahan,” tutup Nixon.

Share This Article