Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menyalip sejumlah raksasa teknologi dunia untuk menjadi aset terbesar kelima berdasarkan kapitalisasi pasar global. Berdasarkan data dari CompanyMarketCap, hingga Rabu (23/4/2025), valuasi Bitcoin tercatat menyentuh angka US$ 1,86 triliun.
Posisi ini menempatkan mata uang kripto tersebut di atas kapitalisasi pasar Alphabet (induk Google) sebesar US$ 1,859 triliun, Amazon di US$ 1,837 triliun, dan bahkan logam mulia silver yang bernilai US$ 1,855 triliun, mengacu laporan Business Today yang diakses Jumat (25/4/2025).
Dengan pencapaian ini, Bitcoin kini hanya berada di bawah empat aset paling bernilai di dunia, yaitu Gold, Apple, Microsoft, dan Nvidia.
Capaian ini menjadi lebih signifikan mengingat Bitcoin sempat tertekan beberapa pekan terakhir. Aset digital ini sempat anjlok ke level sekitar US$ 76.000, dipicu ketidakpastian ekonomi global dan memanasnya ketegangan geopolitik.
Namun, Bitcoin berhasil bangkit dan diperdagangkan di atas US$ 93.000 pada pertengahan pekan ini. Sebelumnya, harga tertinggi sepanjang masa (all-time high) Bitcoin tercatat di atas US$ 108.000 pada Desember 2024.
Kenaikan peringkat Bitcoin menandai pergeseran besar dalam persepsi terhadap aset digital dalam sistem keuangan global. Dulu dianggap sebagai instrumen volatil dan spekulatif, kini Bitcoin mulai disandingkan dengan aset-aset utama lainnya, baik dari sektor teknologi maupun komoditas.
Dengan semakin banyaknya negara yang membentuk kerangka regulasi untuk mata uang kripto, para pengamat menilai bahwa Bitcoin dan aset digital lainnya berpotensi menjadi bagian permanen dalam portofolio investasi global jangka panjang.
“Momentum ini mencerminkan transisi Bitcoin dari pinggiran menuju arus utama keuangan global,” ujar salah satu analis pasar kripto.