BPI Danantara Dukung IPO BUMN, Siap Dorong Konsolidasi dan Mobilitas Modal

2 Min Read

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) angkat bicara terkait rencana sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melantai di bursa melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Menurut Danantara, IPO merupakan salah satu solusi efektif untuk memperkuat permodalan perusahaan pelat merah.

Managing Director Holding Investment Danantara, Djamal Attamimi, menyebutkan bahwa BUMN yang belum IPO, seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), akan lebih dulu menjalani kajian pasar dan evaluasi menyeluruh atas kekuatan serta kelemahannya. Tujuannya, untuk memastikan efisiensi dan konsolidasi sebelum melangkah ke pasar modal.

- Advertisement -

“Tujuan utama kami ke depan adalah meningkatkan mobilitas BUMN. Kalau jumlahnya sekarang lebih dari 800, maka kita akan mencari jalan konsolidasi agar entitas BUMN menjadi lebih besar dan kompetitif,” ujar Djamal pada Kamis (22/5/2025).

IPO Jadi Solusi Modal, Konsolidasi BUMN Diutamakan

Djamal menegaskan bahwa skala perusahaan yang lebih besar sangat diperlukan agar BUMN mampu bersaing di tingkat global. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan struktur permodalan yang kuat, salah satunya melalui akses ke pasar modal.

“IPO adalah salah satu opsi permodalan yang kami pertimbangkan, selain menjalin kemitraan strategis dengan investor dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

- Advertisement -

Fokus pada Sektor Prioritas Nasional

Lebih lanjut, Djamal menyebut bahwa Danantara akan fokus berinvestasi pada sektor-sektor prioritas yang memiliki dampak strategis terhadap perekonomian nasional. Di antaranya mencakup mineral kritis, energi terbarukan, kesehatan, infrastruktur digital, jasa keuangan, properti, transportasi, serta sektor pangan dan agrikultur.

Dalam pelaksanaannya, Danantara akan bertindak sebagai mitra aktif Kementerian BUMN. Namun demikian, Djamal menegaskan bahwa kehadiran Danantara bukan untuk menggantikan peran investor swasta, melainkan sebagai pelengkap.

“Kami tidak ingin menciptakan crowding out terhadap minat investasi dari sektor swasta maupun asing. Justru kami ingin menginisiasi proyek-proyek skala besar yang bisa dikerjakan bersama,” ungkapnya.

Menurut Djamal, sebagian besar proyek yang saat ini tengah dikaji Danantara telah memiliki mitra potensial baik dari dalam negeri maupun luar negeri, menunjukkan kesiapan ekosistem investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Share This Article