Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menegaskan komitmennya dalam menjaga agar pelaksanaan pembangunan nasional berlangsung secara akuntabel, efektif, dan efisien. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-42 BPKP yang digelar di Kantor Pusat BPKP, Jakarta Timur, pada Sabtu (31/5).
Ateh mengungkapkan bahwa hasil nyata dari kerja keras dan kolaborasi antarunit di lingkungan BPKP telah memberikan manfaat yang dirasakan langsung oleh para pemangku kepentingan. Ia menyebutkan bahwa berbagai rekomendasi hasil pengawasan BPKP turut mendorong perbaikan tata kelola di berbagai sektor strategis.
“Mulai dari kawasan hutan, industri tambang dan perkebunan, hingga kebijakan BUMN/BUMD serta penguatan data tunggal sosial dan ekonomi nasional, semuanya menjadi fokus pengawasan kami,” ujar Ateh.
Selama periode 2020 hingga 2024, BPKP mencatat kontribusi signifikan terhadap keuangan negara dengan total nilai mencapai Rp379,3 triliun. Angka ini terdiri dari penyelamatan keuangan negara sebesar Rp90,19 triliun, penghematan belanja negara senilai Rp244,35 triliun, serta optimalisasi penerimaan negara sebesar Rp44,76 triliun.
Ateh menambahkan bahwa capaian tersebut menjadi dorongan bagi BPKP untuk terus menjaga kepercayaan publik dan menjawab ekspektasi yang terus meningkat. Ia juga menegaskan bahwa BPKP akan terus bersiap menghadapi berbagai penugasan strategis, baik dari Presiden maupun kementerian terkait.
“Kepercayaan yang diberikan oleh Presiden dan para pemangku kebijakan merupakan amanah besar yang harus dijaga dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Ia pun berharap, seiring bertambahnya usia, BPKP dapat terus menjadi garda terdepan dalam memastikan manfaat pembangunan benar-benar dirasakan oleh masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air.