PT Bumi Resources Tbk (BUMI) resmi mendapat restu dari pemegang saham untuk melaksanakan aksi kuasi reorganisasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 2 Juni 2025.
Menurut ulasan Stockbit Sekuritas, manajemen BUMI menyatakan bahwa rencana korporasi ini akan segera diajukan ke regulator dalam waktu dua hari kerja sejak persetujuan RUPSLB. Dampak dari aksi tersebut diproyeksikan akan mulai terlihat pada laporan keuangan kuartal II/2025.
BUMI Siap Bersih-Bersih Laporan Keuangan demi Bagi Dividen
Manajemen BUMI sebelumnya menjelaskan bahwa kuasi reorganisasi ini bertujuan untuk menghapuskan akumulasi kerugian (defisit) dengan memanfaatkan saldo agio saham—yakni selisih antara setoran modal dan nilai nominal saham.
“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi modal agar saldo laba dapat diperbaiki dan memungkinkan pembagian dividen tunai ke pemegang saham,” ujar manajemen BUMI yang berada di bawah naungan Grup Bakrie dan Salim.
Saham BUMI Melejit, Asing Serok Rp15,7 Miliar
Pasar menyambut positif rencana ini. Saham BUMI ditutup menguat 4,24% ke level Rp123 pada perdagangan Senin (2/6), dengan volume transaksi mencapai 2,86 miliar saham dan nilai transaksi Rp352,02 miliar. Investor asing mencatatkan net buy senilai Rp15,7 miliar.
Analis MNC Sekuritas: Tren Bullish BUMI Masih Berlanjut
MNC Sekuritas menilai penguatan saham BUMI ini masih berada pada fase awal dari wave (v) dalam wave [i]. Hal ini menunjukkan potensi lanjutan tren naik masih terbuka lebar.
Analis merekomendasikan strategi buy on weakness di kisaran harga Rp117–121, dengan target kenaikan ke Rp128 dan Rp136. Sementara itu, level stop loss disarankan di bawah Rp114.