Bursa AS Ditutup Menguat, S&P 500 Tembus Level 6.000 Didukung Laporan Ketenagakerjaan dan Optimisme Perdagangan

3 Min Read

Bursa saham Amerika Serikat berhasil ditutup di zona hijau pada Jumat (6/6/2025), didorong oleh laporan ketenagakerjaan yang kuat sekaligus meredam kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi. Saham Tesla pun bangkit dari tekanan tajam yang dialami sehari sebelumnya.

Indeks S&P 500 mencatatkan pencapaian penting dengan menembus level psikologis 6.000 untuk pertama kalinya sejak 21 Februari, berkat lonjakan signifikan saham-saham sektor teknologi. Mengutip Reuters, Sabtu (7/6/2025), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 442,88 poin (1,05%) ke posisi 42.762,62. Sementara itu, S&P 500 naik 61,02 poin (1,03%) menjadi 6.000,32, dan Nasdaq Composite menguat 231,50 poin (1,20%) ke level 19.529,95.

- Advertisement -

Secara mingguan, S&P 500 menguat 1,5%, Dow Jones naik 1,17%, dan Nasdaq memimpin dengan lonjakan 2,18%.

Optimisme dari Perundingan Dagang AS-China

Sentimen positif datang dari pengumuman Presiden Donald Trump yang menyatakan tiga pejabat tinggi AS akan bertemu delegasi China di London pada 9 Juni untuk melanjutkan pembicaraan dagang. Jamie Cox dari Harris Financial Group mengatakan, “Pasar selalu tertarik pada kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang. Tantangannya adalah memastikan kesepakatan itu benar-benar terjadi.”

Laporan Ketenagakerjaan yang Solid

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penambahan 139.000 pekerjaan pada Mei, sedikit melampaui ekspektasi pasar sebesar 130.000, meskipun lebih rendah dari revisi April yang mencapai 147.000. Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2%, sesuai prediksi.

- Advertisement -

Pascarilis data ini, spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve mulai mereda. Investor kini memperkirakan potensi penurunan suku bunga baru kemungkinan terjadi pada September, dengan hanya satu kali penurunan sampai akhir tahun.

Lindsay Rosner, Kepala Investasi Pendapatan Tetap Multi-sektor di Goldman Sachs Asset Management, memprediksi, “The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga bulan ini dan baru akan melanjutkan pelonggaran jika data ketenagakerjaan menunjukkan penurunan yang lebih signifikan.”

Pergerakan Saham Pilihan

Di lantai bursa, S&P 500 mencetak rekor tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, meski masih sekitar 2% di bawah rekor Februari lalu. Dow Jones pun mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Saham Tesla melonjak 3,8% setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam sekitar 15%, yang dipicu konflik terbuka antara Donald Trump dan Elon Musk, termasuk ancaman pemutusan kontrak pemerintah terhadap perusahaan tersebut. Saham teknologi lain juga menguat, seperti Amazon naik 2,7% dan Alphabet (induk Google) menguat 3,25%.

Sementara itu, saham Wells Fargo naik 1,9% setelah S&P Global meningkatkan prospek peringkatnya dari “stabil” menjadi “positif.” Bank ini baru saja keluar dari pembatasan aset senilai $1,95 triliun.

Namun, saham Broadcom terkoreksi 5% karena proyeksi pendapatan kuartalannya tidak memenuhi ekspektasi investor. Lululemon juga anjlok tajam 19,8% setelah memangkas target laba tahunannya akibat peningkatan biaya yang dipicu tarif dagang dari kebijakan Trump.

Share This Article