CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Danantara Rosan Roeslani, menggelar pertemuan penting dengan jajaran pimpinan Freeport-McMoRan pada Selasa (20/5/2025). Dalam pertemuan itu, Rosan bertemu dengan Chairman of the Board Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson, President & CEO Freeport-McMoRan Kathleen L. Quirk, serta CEO PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Rosan menginformasikan bahwa pertemuan tersebut difokuskan untuk membahas berbagai isu strategis, mengingat PT Freeport Indonesia merupakan aset nasional vital di sektor pertambangan. “Kami membahas sejumlah agenda yang bertujuan memperkuat kontribusi perusahaan terhadap pembangunan nasional,” tulis Rosan pada Rabu (21/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, fokus utama terletak pada percepatan hilirisasi melalui pengembangan smelter baru, yang menjadi prioritas dalam program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Rosan menegaskan, “Fokus utama adalah percepatan proses hilirisasi melalui pengembangan smelter baru.”
Selain itu, diskusi juga mencakup potensi kolaborasi dalam pengembangan proyek pertambangan berkelanjutan atau green mining. “Kami menjajaki peluang kolaborasi dalam pengembangan proyek-proyek green mining, serta pemanfaatan energi terbarukan di wilayah operasional,” jelas Rosan. Langkah ini menunjukkan komitmen bersama mendorong praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sementara itu, sebelumnya dilaporkan bahwa Holding BUMN tambang, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), tengah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi tambahan 10% saham Freeport-McMoRan Inc. (FCX) di PT Freeport Indonesia. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan bahwa diskusi lanjutan terkait divestasi saham masih belum berlangsung dan kebijakan tersebut masih dalam tahap perumusan di level BPI Danantara. “Belum ada diskusi lanjutan, kebijakan masih diformulasi di level Danantara,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (28/4/2025).
Divestasi tambahan saham ini menjadi salah satu syarat bagi Freeport untuk memperoleh perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) setelah 2041. Saat ini, MIND ID menguasai 51,2% saham PT Freeport Indonesia, dan dengan tambahan 10%, kepemilikan akan meningkat menjadi sekitar 61%.