Pemerintah China mengambil langkah pelonggaran moneter dengan memangkas suku bunga pinjaman acuan untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya merangsang konsumsi domestik dan memperkuat pertumbuhan kredit di tengah perlambatan ekonomi serta ketegangan perdagangan yang belum sepenuhnya mereda dengan Amerika Serikat.
Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC) mengumumkan penurunan Loan Prime Rate (LPR) satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 3,0%. Sementara itu, LPR lima tahun yang menjadi acuan bagi suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga dipangkas 10 basis poin menjadi 3,5%.
Langkah ini dilakukan bersamaan dengan penurunan suku bunga simpanan oleh sejumlah bank besar milik negara, termasuk Industrial and Commercial Bank of China, Agricultural Bank of China, China Construction Bank, dan Bank of China. Penyesuaian suku bunga simpanan tersebut berkisar antara 5 hingga 25 basis poin, tergantung tenor.
Secara rinci, suku bunga simpanan berjangka satu tahun diturunkan sebesar 15 basis poin menjadi 0,95%. Adapun untuk tenor tiga dan lima tahun, pemangkasan masing-masing mencapai 25 basis poin. Kebijakan ini diharapkan menjadi panduan bagi bank-bank regional dan lebih kecil untuk mengikuti langkah serupa guna memperluas efek pelonggaran moneter.
Langkah-langkah ini diumumkan menjelang pertemuan tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat di Jenewa, yang menghasilkan kesepakatan sementara berupa penangguhan tarif perdagangan selama 90 hari.
Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa tekanan terhadap ekonomi Tiongkok masih signifikan. Kepala Ekonom China di Nomura, Ting Lu, menilai bahwa target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% akan sulit dicapai tanpa stimulus fiskal yang lebih agresif.
“Adanya jeda dalam konflik dagang justru bisa mengurangi urgensi Beijing untuk meluncurkan reformasi besar atau stimulus tambahan,” ungkap Ting.
Sinyal perlambatan juga terlihat dari stagnasi harga rumah baru pada April, yang mencerminkan tren tanpa pertumbuhan selama hampir dua tahun. Selain itu, data terbaru menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah pinjaman baru yang disalurkan oleh perbankan pada bulan lalu.