Di Tengah Aksi Demo Ojol, Investor Asing Borong Saham GOTO

3 Min Read

Aksi unjuk rasa besar-besaran oleh pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta pada Selasa (20/5/2025) justru diwarnai aksi beli saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) oleh investor asing. Pergerakan saham GOTO menjadi sorotan di tengah gelombang protes tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO dibuka pada level Rp72 per saham pada perdagangan Selasa (20/5/2025), namun sempat melemah ke posisi Rp70 pada pukul 11.50 WIB.

- Advertisement -

Laporan Bloomberg mencatat dua aksi akumulasi signifikan terhadap saham GOTO selama sesi perdagangan pertama hari itu. Pertama, Nomura Holding Inc. tercatat memborong sebanyak 105,12 juta lembar saham. Nomura sendiri telah menjadi pemegang saham GOTO sejak September 2022, dengan harga beli rata-rata di level Rp113,76 per saham.

Selain itu, investor asal Amerika Serikat, Empirical Finance LLC, juga menambah kepemilikan dengan membeli 2,38 juta lembar saham. Empirical Finance mulai berinvestasi di GOTO pada Maret 2023 dengan harga rata-rata Rp101,54 per saham.

Berdasarkan konsensus 30 analis pasar modal yang memantau saham GOTO, sebanyak 23 analis merekomendasikan buy, sedangkan 7 analis lainnya memberikan peringkat hold. Adapun target harga rata-rata GOTO dalam 12 bulan ke depan berada di level Rp98,92 per saham.

- Advertisement -

Demo Ojol Dijaga 2.554 Personel Gabungan

Di sisi lain, aksi demonstrasi oleh ribuan pengemudi ojol di Jakarta mendapatkan pengamanan ketat dari pihak berwenang. Polda Metro Jaya mengerahkan 2.554 personel gabungan untuk menjaga ketertiban jalannya aksi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, kekuatan gabungan ini terdiri dari 1.913 personel kepolisian Polda Metro Jaya, 230 dari Polres, 320 anggota TNI, dan 91 personel dari Pemda DKI Jakarta.

“Personel gabungan ditempatkan di sejumlah titik krusial seperti Kementerian Perhubungan, kawasan Patung Kuda, dan Gedung DPR RI,” kata Ade dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).

Ia menambahkan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional, mengikuti eskalasi yang terjadi di lapangan. Ade juga mengimbau massa aksi untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, menghindari provokasi, dan tidak merusak fasilitas umum.

“Untuk seluruh pihak, mari kita jaga ketertiban agar aksi dapat berlangsung aman dan tertib. Kepada aparat keamanan, laksanakan tugas secara humanis dan persuasif,” tutupnya.

Share This Article