Dibanjiri Baja Murah, Krakatau Steel (KRAS) Genjot Efisiensi Energi & Ekspansi ke Vietnam

3 Min Read

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memperkuat strategi efisiensi energi guna menekan beban produksi di tengah serbuan baja murah global akibat kelebihan pasokan. Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menegaskan bahwa pengelolaan energi kini menjadi faktor vital dalam mempertahankan daya saing industri baja nasional.

Energi telah menjadi komponen biaya operasional terbesar kedua setelah bahan baku. Efisiensinya sangat menentukan daya saing kami di pasar global yang penuh tekanan,” ujar Akbar dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025).

- Advertisement -

Sebagai bagian dari langkah strategis tersebut, KRAS telah mengantongi sertifikasi ISO 50001:2018 untuk Manajemen Energi dari PT Sucofindo Indonesia. Sertifikasi ini menjadi bukti komitmen Krakatau Steel dalam meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi, serta menjamin keberlanjutan operasional jangka panjang.

Sertifikat ini menjadi tonggak penting dalam transformasi Krakatau Steel menuju operasional yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambah Akbar.

Di sisi lain, Krakatau Steel juga terus memperkuat ekspansi pasar ekspor. Perseroan baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Vietnam Steel Corporation untuk memasok produk baja jenis hot rolled coil (HRC) sebanyak 120.000 ton selama satu tahun ke depan.

- Advertisement -

Akbar menyebut kerja sama ini merupakan bagian dari strategi pemulihan pasca-optimalisasi kembali pabrik Hot Strip Mill 1, yang kini mulai beroperasi penuh.

Kami mulai menggenjot produksi dari Hot Strip Mill 1, dan kesepakatan dengan Vietnam menjadi bukti kesiapan Krakatau Steel untuk kembali agresif memanfaatkan peluang ekspor,” ujarnya.

Langkah ini dinilai tepat, mengingat Vietnam sedang berada dalam tekanan akibat membanjirnya baja galvanis impor dari China dan Korea Selatan. Berdasarkan laporan Reuters, pemerintah Vietnam bahkan tengah mempertimbangkan pengenaan tarif impor sebagai langkah perlindungan industri dalam negerinya.

Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, hingga kuartal I/2025, Krakatau Steel berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar US$234,76 juta, atau tumbuh 1,28% dibandingkan US$231,79 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sebagian besar pendapatan masih disumbang oleh penjualan baja ke pasar domestik yang mencapai US$176,09 juta, sedangkan ekspor menyumbang US$5,61 juta.

Dengan langkah efisiensi energi yang agresif dan ekspansi ekspor yang terarah, Krakatau Steel menegaskan komitmennya untuk tetap kompetitif di tengah tantangan global industri baja.

Share This Article