Transformasi digital yang dijalankan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menunjukkan hasil menggembirakan, terutama di tengah ketatnya tantangan likuiditas di industri perbankan.
Peluncuran aplikasi super Wondr pada 5 Juli 2024 terbukti menjadi katalis penting dalam mendorong kinerja keuangan BNI. Hingga kuartal I-2025, tabungan nasabah BNI mengalami pertumbuhan tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 10,2%, mencapai Rp 257,8 triliun.
Peningkatan tersebut juga berdampak positif terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya dana murah atau Current Account Saving Account (CASA), yang naik 6,3% YoY. Rasio CASA pun terkerek naik dari 69,7% menjadi 70,5%.
Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menyebut bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari keberhasilan strategi digitalisasi yang dijalankan perseroan. Ia menekankan bahwa kehadiran aplikasi Wondr by BNI menjadi andalan dalam mendorong perolehan dana transaksional.
Sejak diluncurkan, aplikasi Wondr telah mencatatkan jumlah pengguna mencapai 6,8 juta hingga Maret 2025, dengan total 218 juta transaksi yang secara kumulatif bernilai Rp 212 triliun.
Tak hanya itu, kanal mobile banking BNI secara keseluruhan juga mencatatkan lonjakan signifikan. Jumlah transaksi melalui platform digital meningkat 57,5% YoY, sementara nilai transaksinya tumbuh 31,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sektor korporasi, platform BNIdirect yang telah diperbarui dan resmi diperkenalkan pada 9 Oktober 2024, turut mencatat performa impresif. Portal layanan korporat ini berhasil membukukan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 33,2% YoY menjadi Rp 2.374 triliun. Jumlah transaksinya pun melonjak 16,4% menjadi 337 juta transaksi.
“Digitalisasi lewat Wondr dan BNIdirect memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan CASA kami, dengan rasio dana murah yang mencapai level tertinggi dalam empat kuartal terakhir,” ujar Paolo dalam pernyataan resminya, Senin (28/4).